Tangkapan layar saat Marsya Nurmaranti (tengah), Direktur Eksekutif Indorelawan, tengah memaparkan dinamika pra dan pasca pandemi kehidupan sosial masyarakat dalam konferensi pers bertajuk Dinamika Pendidikan dan Kehidupan Sosial Pra dan Pasca Pandemi yang digelar secara virtual pada Sabtu, 6 Februari 2021. (Cindy Alivia Maharani/JUMPAONLINE)

Nasional, Jumpaonline“Indonesia adalah negara paling dermawan di dunia,” ujar Marsya Nurmanti, Direktur Eksekutif Indorelawan pada konferensi pers bertajuk Dinamika Pendidikan dan Kehidupan Sosial Pra dan Pasca Pandemi yang digelar secara virtual pada Sabtu, 6 Februari 2021. Pernyataan tersebut disampaikan Marsya dalam menyikapi sumber daya manusia di Indonesia yang memiliki jiwa sosial yang luar biasa.

Marsya menyebutkan, Indonesia menjadi negara di peringkat pertama untuk jumlah perempuan yang melakukan kerelawanan. Kiranya ada 46 persen yang membantu orang lain, sebesar 78 persen berdonasi materi, dan 53 persen melakukan kerelawanan. Hingga saat ini ada 170.000+ relawan di Indonesia yang masuk ke dalam 3,000+ organisasi dan melakukan 5,200+ aktivitas.

“Relawan kebencanaan adalah salah satu bagian penting dalam sejarah Kerelawanan di Indonesia,” tambah Marsya.

Selain hal tersebut, Indorelawan juga mencatat, selama pandemi kerelawanan itu menjadi sangat erat, bukan hanya di bidang kesehatan melainkan banyak kerelawanan yang dilakukan dalam bidang lain. Isu sosial yang banyak dicari di antaranya dalam bidang pendidikan, lingkungan, pengembangan masyarakat, dan kesehatan.

“Banyak sektor dalam kerelawanan, yang bertujuan untuk menyatukan Indonesia, tidak memiliki keberpihakan serta merangkul keberagaman antar golongan,” kata Marsya.

Marsya memaparkan, kerelawanan dapat menumbuhkan empati, yaitu kemampuan kita untuk berbagi dan peduli terhadap orang lain. Selain itu, tutur Marsya, menjadi relawan dapat menginspirasi kita untuk memberi bantuan kepada orang lain pun menciptakan interaksi lintas budaya atau identitas, sehingga masyarakat Indonesia mempunyai toleransi yang tinggi.

“Dengan kerelawanan, masyarakat bisa lebih saling percaya, toleran, dan damai, sehingga masyarakat Indonesia mempunyai toleransi yang tinggi,” jelas Marsya.

Sementara itu, menyoal kerelawanan, berangkat dari akibat meningkatnya kesenjangan yang membuat interaksi berkurang nantinya, Marsya ingin menjadikan kerelawanan sebagai lifestyle dan mendorong masyarakat agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

 “Ubah niat baik jadi aksi baik, hari ini!” pungkas Marsya.

                     

Cindy Alivia Maharani
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *