(Sumber: Instagram @kebun.asik04)

Bandung, Jumpaonline – Imbas dari sempat terbakarnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kota Bandung pada Agustus 2023 lalu, mendorong warga untuk membentuk area hijau yang dinamai “Kebun Asik” pada Perumahan Anthorium Cisaranten, Kota Bandung. Kebun Asik sudah diinisasi dan bermulai sejak 2023 silam sebagai solusi permasalahan penumpukan sampah dengan membangun kebun serta program pemilihan sampah di area tersebut hingga saat ini.

Uli, Ketua Pengelola Kebun Asik, menjelaskan bahwa, kebun ini terbentuk sebagai respon terhadap situasi darurat sampah yang terjadi setelah TPA Sarimukti terbakar. Bersama rekannya Titin, Uli memulai program pemilahan sampah dengan memanfaatkan lahan kosong yang diperluas, sehingga Kebun Asik memiliki lebih banyak jenis tanaman, hewan, serta memiliki lebih banyak ruang untuk membuat bak pengolahan sampah organik. 

“Tadinya itu gak gini. Tadinya cuman lahan biasa untuk membuang dan mengumpulkan sampah organik, jadi semua warga itu membuangnya ke sini. Setelah kompos [dari sampah organik dan kotoran hewannya] sudah jadi, yasudah kita tanam dan belajar bercocok tanam,” jelasnya saat diwawancarai pada Rabu, 11 Desember 2024.

Titin, Bendahara Kebun Asik, mengatakan bahwa, kebun ini mempunyai bisnisnya tersendiri, produknya berupa minuman jamu hasil tanaman Kebun Asik yang dijual kepada warga sekitar. Penjualan jamu tersebut menjadi sumber dana untuk keperluan Kebun Asik, seperti membeli benih tanaman, pakan hewan, dan membayar jasa tukang. Selain itu, dana tersebut digunakan untuk kegiatan rekreasi Anggota Kebun Asik.

“Karena kita udah punya sedikit kas. Kita punya uang buat bayar perawatan kaya jasa bersih-bersih, teruskan hasil dari sayur juga dapat banyak, tapi yang besar itu, ya, dari jualan minuman, jadi kasnya, ya, lumayan, lah,” ujarnya.

Yayan, warga setempat, menyatakan bahwa, terbentuknya Kebun Asik menjadikan kawasan lebih asri dan hijau. Menurut Yayan, masyarakat juga mendapatkan edukasi dalam meningkatkan kepedulian lingkungan, tidak hanya warga sekitar, tetapi juga Instansi Pendidikan seperti Sekolah Dasar, Menengah hingga Atas yang menjadikan kebun ini sebagai lokasi untuk edukasi. 

“Lingkungan menjadi asri dan menjadi edukasi terhadap masyarakat, tidak hanya masyarakat sekitar Kebun Asik, tapi banyak tamu-tamu yang datang ke Kebun Asik untuk mempelajari proses pembuatan pupuk,” ucapnya.

 

NASYWA DAFFA MILLATI HANIFA

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: DONI SETIAWAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *