Bandung, Jumpaonline -I Wayan Upadana mengadakan pameran bertajuk “Misty Myths” pada Jumat, 15 Desember 2023. Karya yang dipamerkan berupa karya seni tiga dimensi yaitu patung-patung dengan bentuk untuk mengungkapkan atau menggambarkan situasi dimana ia tinggal berupa keadaan yang kental dengan budaya Bali. Judul “Misty Mysths” sendiri diambil untuk menggambarkan bagaimana I Wayan Upadana ini dalam berkarya terinspirasi dari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat dalam menjaga adat dan budaya yang ada.
Rifky Effendy, selaku Kurator Seni, menjelaskan karya-karya I Wayan Upadana secara umum mengandung kritik sosial terhadap situasi di Bali, khususnya terkait dominasi turisme yang membawa sejumlah masalah dalam kehidupan sosial. Meskipun Bali dihiasi mitos sebagai pulau dewa-dewa dengan tradisi ritual yang kental, realitasnya terkadang terhalang oleh kepentingan ekonomi yang mendominasi.
“Sehingga muncullah misty myths ini yang berarti mitos-mitos atau budaya yang di bali secara ritual sudah mulai tertutup atau berkabut” ujar Rifky Effendy.
I Wayan Upadana, Selaku Seniman, menjelaskan beberapa karyanya dibuat atau terinspirasi dari pengalamannya hidup menjadi masyarakat Bali,yang mana kehidupan masyarakat Bali itu kental dengan menjalankan berbagai nilai tradisi kehidupan masyarakatnya. I Wayan Upadana sendiri juga menggabungkan elemen dari sisi kehidupan masyarakat sekarang yang modern. Jadi mengkolaborasikan dari nilai Spiritual budaya dengan sisi nilai modernisasinya.
“Contohnya dalam karyanya yang berjudul “Silence process” dan “Blue Moon” itu ada nilai-nilai spiritual dan budaya” tambah I Wayan Upadana.
I Wayan Upadana juga menambahkan, karya yang ia buat mencerminkan pengalaman hidup sebagai warga Bali yang berhadapan dengan dampak modernisasi. Selain itu, pengalaman estetis sebagai bagian dari masyarakat Bali juga memberikan inspirasi yang kuat bagi karya-karyanya.
GITA AULIYA
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor : CANDRA OKTA AHMADI