
Bandung, Jumpaonline – Pasar Buku Lio Genteng menyelenggarakan acara Diskusi Kasundaan dengan mengangkat tema “Koran Sunda Sipatahoenan” pada Minggu, 15 Desember 2024 di Kantor Aula RW 05, Jalan Lio Genteng No.28, Kota Bandung. Acara diskusi ini diikuti oleh masyarakat umum dengan pembahasan mengenai sejarah koran sunda, pemertahanan, serta pelestarian bahasa dan budaya Sunda.
Sendi Syarif, selaku pihak penyelenggara, menjelaskan bahwa, alasan diadakannya Diskusi Kesundaan ini karena atas keresahannya melihat masyarakat Sunda saat ini banyak menggunakan bahasa Indonesia ketika berkomunikasi. Sendi meneruskan, banyak orang tua zaman sekarang memiliki ketakutan untuk mengajarkan anaknya menggunakan bahasa Sunda dengan alasan tidak bisa menuturkan bahasa Sunda yang halus.
“Karena identik Sunda tuh obrolannya kasar gitu ya. Nah, itulah kenapa kami mengundang narasumber untuk kesundaan itu ya karena pengen ngebuka lah istilahnya mah, harus gimana sih cara mendidik anak khususnya, “ ujarnya.
Atep Kurnia, selaku pembicara diskusi, mengatakan bahwa, peranan teknologi dan media sosial dalam budaya Sunda dapat memperkuat kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Atep menambahkan, pemertahanan terhadap budaya Sunda juga perlu diperhatikan dari kebijakan penggunaan teknologi dan medianya.
“Karena kedua hal tersebut yang menjadi saluran atau channel untuk bersosialisasi, distribusi pengetahuan, dan transfer pengetahuan, sehingga membentuk opini dan pendapat di masyarakat, gitu,“ ucapnya.
Deni Hamdani, selaku peserta diskusi, memaparkan bahwa, kontribusi besar pada pelestarian budaya Sunda adalah orang Sundanya itu sendiri, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Ia menambahkan, penyelamatan budaya harus dilakukan secara pentahelix, yaitu meliputi akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media agar kultur budaya pada masyarakat tetap terjaga.
“Nah, jadi semua masalah yang ada harus di-rempugkeun sarerea, tidak bisa mengandalkan anak muda, kudu orang Sunda sorangan,” pungkasnya.
RAHMA AULIA
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor: SEPTINA DWIYANTI