Potret Diskusi Novel Bungkam Suara, bersama moderator (kiri) dan JS Khairen (kanan) di Gramedia Merdeka Bandung, Jalan Merdeka No. 43, pada Sabtu, 14 Januari 2023. (Krisna Syahputra/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline- Gramedia mengadakan acara peluncuran novel terbaru dari JS Khairen yang berjudul Bungkam Suara pada 14 Januari 2023 di Gramedia Merdeka Bandung. Bungkam Suara disebut-sebut sebagai kritik JS Khairen atas orang-orang yang suka berkomentar negatif dan memuji-muji kepada Pemerintah.

JS Khairen, menyatakan, novel ini ditulis berdasarkan fenomena bias negativity di media sosial. Ia merasakan kegelisahan terhadap situasi politik, apalagi di saat pandemi. Ini membuat khalayak suka atas hal-hal yang bersifat negatif, seperti menghujat, melakukan doxxing dan cancel culture serta propaganda. Lebih lanjut lagi ia mencontohkan fenomena ini dengan Brexit.

“Novel Bungkam Suara ini, maksud negativity bias itu membuat orang-orang lebih senang untuk menyebar kebencian,” ujar JS Khairen.

Novel ini membahas tentang isi keributan di media sosial. Tidak hanya soal media sosial, kebiasaan yang dirasakan sangat berbeda dengan dunia nyata. Alasan terbitnya novel Bungkam Suara ini karena adanya eksperimen.

“Riset yang dilakukan sekedar literatur, di depan komputer, buku dan ngobrol sama beberapa orang,” tambah JS Khairen.

Habi, salah satu peserta dalam diskusi bersama JS Khairen, mengatakan, keseluruhan dalam novel Bungkam Suara terdapat empat kubu. Kubu pro, kontra, netral, dan terselubung.

“Saya lihat, cerita secara keseluruhan di dalam novel Bungkam Suara ada empat kubu, pro, kontra, netral terus yang terakhir terselubung. Terus gimana kita sebagai yang masih awam mau masuk di empat kubu itu kita harus menjadi apa?” tanya Habi.

JS Khairen menjelaskan bahwa, ketika seseorang mempunyai visi dalam kehidupan yang jelas, di kubu manapun akan kokoh selamanya. Seorang dewasa harus berani mengambil sikap, tidak memerdulikan kubu mana yang akan dipilih.

“Lu tidak harus menjadi keempat itu,” pungkas JS Khairen.

Dessy, salah satu peserta merasa antusias dalam mengikuti acara ini. Awal cerita dalam novel Bungkam Suara membuat Dessy bingung, sehingga membutuhkan waktu berdiskusi yang banyak.

“Seru sih, cukup komunikatif, tapi menurut aku durasinya kayanya kurang panjang ya,” ucap Dessy.

Dessy berpendapat di novel Rungkam Suara ini ia merasa bingung pada bagian awal cerita. Banyak istilah-istilah atau singkatan-singkatan yang membuat bingung. Konflik didalamnya sangat menarik dan misterius juga. Membuat Dessy semakin penasaran ke jalan ceritanya. Plot twist-nya membuat kaget, adegan-adegan setiap part-nya membuat tegang dan penasaran.

“Yang aku suka, sudut pandangnya pakai orang ketiga, dan dia mengikuti beberapa tokoh yang berbeda, jadi ngga cuma satu tokoh aja, jadinya seru, kaya lagi nonton film, adegannya full gitu,” ujar Dessy.

 

KRISNA SYAHPUTRA

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: ALISYA NUR FACHRIZA

2 thoughts on “<strong>Diskusi Novel Bungkam Suara Bersama JS Khairen</strong>”
  1. “A motivating discussion is definitely worth comment. I do believe that you need to write more on this topic, it may not be a taboo matter but typically people don’t speak about these subjects. To the next! Many thanks!!”נערות ליווי במרכז

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *