Potret beberapa karya lukisan yang dipamerkan dalam “Purrspective Art Exhibition” pada Senin, 20 November 2023 di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Dago, Bandung. (Dinda Amalia/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Mahasiswa ITB mengadakan pameran seni yang dibuka pada Senin, 20 November 2023 di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Dago, Bandung. Pameran yang diikuti oleh sekitar lima puluh enam seniman yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat umum ini dilatarbelakangi oleh perspektif kucing terhadap dunia sekitarnya.

Kadek Bagus Wedanta Yogananda, Kurator dan Ketua Pameran ini, berujar bahwa kucing memiliki cara yang berbeda dalam menangkap cahaya dibandingkan dengan manusia. Ia juga menuturkan jika para seniman di sini menuangkan idenya selain dengan memandang segalanya dari perspektif mata kucing, juga mencoba memahami apa yang kucing alami dalam kehidupan mereka. 

“Warna yang ditangkap oleh kucing enggak sekaya manusia gitu, terbatas dan ada juga sudut pandang yang lebih rendah karena dia pendek. Jadi enggak semena-mena melihat dari mata kucing, ya apa yang visual dari mata kucing aja tapi juga apa yang kucing rasakan apa yang mereka hadapi sehari-hari seperti kekerasan terhadap kucing juga dibahas,” ujarnya.

Rean, salah satu seniman pameran ini, mengungkapkan, ingin mengangkat isu animal welfare yang masih awam di dengar lalu dituangkan pada karyanya. Ia ingin menyampaikan apa yang dirasakan kucing dan hewan lainnya dari perspektif yang kurang disadari manusia.

“Saya prihatin dengan nasib kucing dan anjing yang ada di sekitar kita, contohnya di pinggir jalan saja gitu kita banyak lihat kucing yang ditendang atau anjing yang kurus biasanya karena mereka tinggal di jalan atau rasanya mereka peliharaan seseorang lalu dibuang,” ungkapnya.

Yusron, pengunjung pameran ini, merasa kagum melihat karya-karya yang dipajang karena jenisnya yang beragam. Ia juga berharap suatu saat pameran seperti ini dapat diadakan lagi dengan melibatkan berbagai bentuk media lainnya.

“Seru sih bagus-bagus ya terus disini ada banyak jenis karya-karya,  ada yang kontemporer,  ada yang realistis, bahkan ada yang digital printing dan segala macam jadi cukup moderat si pamerannya,” tuturnya.

 

DINDA AMALIA

Pengurus LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: CANDRA OKTA AHMADI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *