Potret pementasan teater ‘Drastis’ oleh Teater Lakon pada Rabu, 15 November 2023 di Gedung Amphiteater Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). (Candra Okta Ahmadi/JUMPAONLINE)
Bandung, Jumpaonline – Ketidakmampuan dalam mengontrol penggunaan teknologi menjadi salah satu isu yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Hal inilah yang dijadikan bahan kritik oleh Teater Lakon pada pagelarannya yang bertajuk ‘Drastis’ di Amphiteater Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Rabu, 15 November 2023.
Tiara, sutradara pertunjukan teater ‘Drastis’, mengungkapkan, meskipun teknologi dapat memberi keuntungan, namun pada fase tertentu masyarakat mulai menggunakan teknologi secara berlebihan dan hal itu bisa memberikan dampak negatif. Ketidakmampuan dalam mengontrol penggunaan teknologi ini tidak hanya terjadi pada masyarakat kecil, namun juga kaum elite yang terus mengembangkan teknologi untuk kepentingan pribadinya.
“Kalau saja mereka (kaum elite-red) tahu kapan cara untuk mengontrol, kapan harus berhenti, mereka akan tahu kalau ini itu (teknologi yang dikembangkan-red) sudah ditentang oleh masyarakat,” ujar Tiara.
Ia juga menambahkan, bahwa saat ini masyarakat cenderung mulai menormalisasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) dalam ruang lingkup kerja kreatif. Contohnya seperti membuat tulisan kreatif menggunakan ‘ChatGPT’ hingga menggambar desain poster berkonsep ‘Pixar’ dengan memanfaatkan teknologi AI untuk kebutuhan komersial yang seharusnya tidak diperbolehkan.
“Bahayanya itu karena orang-orang tidak tahu batasan mana yang seharusnya boleh, mana yang seharusnya tidak,” tambahnya.
Tiara berpendapat, kritik yang disampaikan melalui pementasan teater tidak dapat dipatok keefektifannya dalam menjangkau target yang ingin dituju. Namun, ia berharap melalui pagelaran ini, ia dapat memberi pengetahuan pada para penonton, khususnya pelajar-pelajar SMA yang masih awam akan isu-isu sosial yang ada di masyarakat.
“Meskipun tidak langsung ke tingkat atas (kaum elite-red) seperti yang kami harapkan, tapi kami dapat memberikan himbauan atau sedikit gambaran fenomena yang terjadi itu seperti ini (apa yang terjadi di masyarakat-red),” ucapnya.
CANDRA OKTA AHMADI
Pengurus LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor : HAIDAR ALI