Tangkapan layar Dr. Hj. Nur Ratih Devi Affandi , S.S., M.Si ( kiri ), dosen Ilmu Komunikasi, Nyimas Sri Rahayu, S.Pd. I ( tengah ), moderator, dan  Dr. Deden Novan Setiawan Nugraha, S.S., M. Hum ( kanan ), dosen Linguistik Bahasa Inggris Universitas Pasundan (Unpas) pada kegiatan webinar yang bertajuk “ Think Globally and Act Locally: Using English Learning Mobile Apps “ yang diselenggarakan pada Selasa, 25 Januari 2022.
Tangkapan layar Dr. Hj. Nur Ratih Devi Affandi , S.S., M.Si ( kiri ), dosen Ilmu Komunikasi, Nyimas Sri Rahayu, S.Pd. I ( tengah ), moderator, dan Dr. Deden Novan Setiawan Nugraha, S.S., M. Hum ( kanan ), dosen Linguistik Bahasa Inggris Universitas Pasundan (Unpas) pada kegiatan webinar yang bertajuk “ Think Globally and Act Locally: Using English Learning Mobile Apps “ yang diselenggarakan pada Selasa, 25 Januari 2022.

Nasional,  Jumpaonline – Webinar yang berjudul Think Globally and Act Locally: Using English Learning Mobile Apps “ dihadiri oleh Deden Novan Setiawan Nugraha, dosen Linguistik Bahasa Inggris Universitas Pasundan (Unpas), Nur Ratih Devi Affandi, Dosen Ilmu Komunikasi dan Nyimas Sri Rahayu, Dosen linguistik Bahasa Inggris yang diselenggarakan pada Selasa, 25 Januari 2022.

Nur Ratih Devi Affandi, dosen Ilmu Komunikasi menjelaskan, mengenai apa itu glocalization. Glocalization itu penggabungan dari kata globalization dan localization, istilah ini digunakan untuk menggambarkan produk atau layanan yang dikembangkan dan didistribusikan secara global tetapi juga disesuaikan untuk mengakomodasi pengguna atau konsumen di pasar lokal. Semua hal yang ada di dunia ini bisa kita aplikasikan ke negeri ini namun tidak melupakan kearifan lokal.

A glocalizition  adalah sebuah mindset to “ think globally and act locally“ in ways that go beyond social justice or environmental impact. Glocalization inspires changes every step of the business life crycle. Makanya tadi saya selalu bilang, ekonomi adalah salah satu sektor penting, contohnya adalah  klepon donat yang berasal dari Jawa disajikan bersama dengan sturbucks, “ ujarnya

Deden Novan Setiawan Nugraha, dosen Linguistik Bahasa Inggris juga berpendapat, kearifan lokal adalah bagian dari sebuah bangsa namun belakangan ini anak-anak muda di zaman sekarang tidak mengetahuinya. Seharusnya, mereka lebih memperhatikan kearifan lokal sebagai salah satu identitas bangsa.

“Salah satu strategi untuk melestarikan dan mewarisi kearifan lokal adalah dengan mengintegrasikan ke dalam sebuah pelajaran,” pungkasnya.

FADLY ATHAYA

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa‘ Unpas

5 thoughts on “Maju dengan Global namun Tetap Menjaga Eksistensi Lokal”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *