Bandung, Jumpaonline – Mozaik, merupakan event yang diselenggarakan oleh Gramedia yang mengusung konsep kolaborasi mural, musik, dan literasi, yang memuat beberapa acara didalamnya. Salah satu acaranya adalah Bincang Buku yang bertemakan “Menyelami Sejarah Melalui Fiksi”. Diskusi buku ini diisi oleh Leila S. Chudori dan Iksaka Banu pada Jum’at, 13 Januari 2023 di Gramedia Merdeka, Jalan Merdeka No. 43, Bandung.
Leila S. Chudori, penulis fiksi sejarah “Laut Bercerita”, mengatakan, mulai menulis karena ketertarikan pada character driven atau orang yang memimpin cerita, karena tokoh tersebut peristiwa dapat terjadi. Oleh karena itu fiksi sejarah memungkinkan kita untuk menggali kisah-kisah karakter yang humanis dan personalnya tidak bisa dimuat di media, menjadi lebih kaya dengan fiksi.
“Saya butuh cerita-cerita yang tidak bisa dituang di media, karena ruang majalah itu sempit. Kita tidak bisa se-emosional itu kalau di media ngga bisa sepanjang itu jadi yang membedakan adalah banyak emosi dan psikologi orang-orang di dalamnya,” ucap Leila.
Iksaka Banu, penulis fiksi sejarah “The dan Pengkhianat”, memberi penjelasan bagaimana ia tertarik mengangkat dan menulis genre buku fiksi sejarah. Ia mengatakan bahwa fiksi sejarah tidak bisa ditulis secara asal, banyak sekali rincian yang harus diamati dalam menulis fiksi sejarah.
“Dalam menulis fiksi sejarah harus banyak research, karena pasti saja ada orang yang kritis, yang bisa jadi lebih tau tentang sejarah itu sendiri daripada kita (penulis),” ucap Banu.
Acara ini berhasil memberi kepuasan untuk pecinta genre fiksi sejarah, terlebih lagi pembicara yang dihadirkan memang berkecimpung langsung di bidang fiksi sejarah dan merupakan penulis yang karyanya digemari oleh banyak pembaca.
Wais, salah satu penonton, menjelaskan, kepuasannya terhadap acara Bincang Buku tersebut karena menurutnya fiksi sejarah merupakan pengemasan yang sangat bagus. Terlebih lagi hadirnya penulis yang memang mumpuni dibidangnya.
“Karena ada penulis fiksi sejarah, salah satunya mas Iksaka Banu, saya punya bukunya dari 2019 jadi saya bela-belain kesini buat ketemu beliau. Saya jatuh cinta dengan cara fiksi sejarah itu dituliskan dimana latar belakang sejarah yang dikemas oleh fiksi itu keren banget, saya suka,” pungkas Wais.
ALYA GITA PRAMESWARA
Calon Anggota Muda LPM “Jumpa” Unpas
Editor: ALISYA NUR FACHRIZA