Kampusiana, Jumpaonline – Dua tahun berturut-turut, Universitas Pasundan (Unpas) gelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tingkat universitas. PKKMB itu dilaksanakan setelah Mahasiswa Baru (Maba) melalui masa perkuliahan daring sebelumnya. Namun, hal ini tak terjadi begitu saja. Terdapat beberapa alasan di balik keterlambatan dalam menggelar kegiatan PKKMB ini.
Azhar Affandi, Rektor Unpas, memberikan keterangan mengenai keterlambatan pelaksanaan PKKMB Unpas tidak ada hubungannya dengan target capaian jumlah Maba yang mendaftar ke Unpas. Melainkan, hal ini terjadi karena adanya aturan pemerintah yang terlambat sehingga berdampak pada pelaksanaan PKKMB Unpas.
“Kebijakan pemerintah dengan (penyeleksian-red) waktu (masuk perguruan tinggi negeri-red) yang agak mundur, memberikan dampak kepada kita untuk sedikit mundur dalam pembelajaran pematangan ini,” terangnya saat diwawancarai oleh Reporter ‘Jumpa’ Unpas pada Selasa, 1 Oktober 2024, bertempat di Sasana Budaya Ganesha ITB.
Selain itu, Azhar menuturkan bahwa Unpas tidak tertinggal dalam masa pembelajaran berlangsung. Meskipun begitu, idealnya PKKMB dimulai pada tanggal 23 September 2024 lalu, dan perkuliahan dimulai pada pekan saat PKKMB ini berlangsung. Beliau mengatakan bahwa hal ini merupakan masalah teknis saja.
Cahyono, Dosen Unpas, menerangkan bahwa terdapat beberapa dampak yang dirasakan oleh mahasiswa ketika perkuliahan dimulai terlebih dahulu sebelum PKKMB. Di antaranya, sebagian mahasiswa ada yang terkendala Learning Management System dan perangkat yang kurang mendukung.
“Masih banyak mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah yang mungkin berkendala jaringan internet, karena perkuliahan pertamanya online,” jelasnya.
Melihat fenomena pendaftaran bagi mahasiswa baru yang baru saja ditutup sehari sebelum PKKMB dimulai, Cahyono mengomentari perihal keterlambatan mahasiswa baru dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurutnya, hal itu bukan menjadi soal baginya.
“Terakhir pendaftaran tanggal 30 ya. Kalaupun ada mahasiswa yang masuk, berarti ketinggalan satu pertemuan, dan kehadirannya bisa diganti dengan dispensasi atau dengan tugas lainnya, tergantung dosennya,” tuturnya.
Prasetyo, salah satu mahasiswa baru, memberikan pandangannya terkait PKKMB Unpas yang baru dimulai saat ini. Menurutnya, skema pelaksanaan PKKMB ini terkesan sedikit membingungkan, karena ia sama sekali belum mengenal lingkungan perkuliahannya.
“Agak gimana gitu ya, soalnya kita belum kenal lingkungan kuliah, tapi tiba-tiba kuliah dan baru PKKMB, jadi kayak sulit,” pungkasnya.
KHAIRUN NISYA
Editor: CANDRA OKTA AHMADI