Dua hal yang identik dengan perempuan: pakaian trendi dan kosmetik buat mempercantik diri. Sebagai makhluk yang seringkali dikonstruksikan untuk menjadi ‘cantik’, perempuan paling dekat pada hal-hal yang bersifat estetik. Namun, ada harga yang harus dibayar dari konsumsi terhadap produk fashion dan kecantikan, yakni bencana di depan mata.
Harga Mahal dari Bergaya
Industri fashion mulai memasuki babak baru sejak tahun 1960-an, yang ditandai oleh kemunculan fast fashion sebagai respons atas kebutuhan terhadap pakaian ready to wear yang murah, bervariasi, dan dapat diakses oleh semua kalangan. Sebelumnya, kira-kira pada pertengahan abad ke-20, industri fashion masih cukup eksklusif karena terbatas pada masyarakat kalangan atas. Setiap musimnya, seorang desainer akan memperkenalkan koleksi terbaru. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di masa sekarang. Berkat fast fashion, perputaran trend berjalan lebih cepat. Hampir setiap minggu masyarakat disuguhi mode baru.
Tiga hal yang pasti dari fast fashion: berkualitas rendah, murah, dan limbah. Kondisi ini bukan berjalan tanpa sebab. Telah banyak studi yang membongkar sisi gelap produksi fast fashion yang tak etikal. Industri membayar tenaga kerja dengan harga rendah dan menempatkan mereka pada situasi kerja penuh bahaya. Semua ini berimplikasi pada murahnya harga fast fashion. Kuncinya hanya satu: fast fashion dibuat dari bahan berkualitas rendah yang didesain untuk dibuang secara cepat begitu trend berganti. Tak ayal, limbah, baik yang berasal dari kegiatan industri tekstil maupun konsumsi masyarakat dilaporkan menjadi salah satu penyumbang terbesar degradasi lingkungan.
Dilansir dari laporan Ellen MacArthur Foundation bertajuk A New Textiles Economy: Redesigning Fashion’s Future yang dirilis pada tahun 2017, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri tekstil secara global mencapai 1,2 miliar ton per tahun. Angka ini mengkhawatirkan sebab laju pertumbuhan industri tekstil di Indonesia sangat pesat. Tahun lalu, menurut dataindonesia.id lewat Industri Tekstil Kembali Melesat 13,74% pada Kuartal II/2022, disebutkan bahwa industri tekstil Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 13,74% dan menjadi penyumbang terbesar kedua PDB Indonesia pada sektor nonmigas.
Kemudian, menurut waste4change yang dikutip dari artikel Hati-hati! Ketahui Bagaimana Sampah Pakaian Merusak Lingkungan, jumlah limbah tekstil yang dihasilkan Indonesia mencapai 1 juta ton per tahun. Penelitian yang dilakukan YouGov menunjukkan hasil yang relevan. Dikutip dari laman thinkconscious.id yang berjudul Not Plastic, Textile Waste is the Biggest Contributor to Waste in Indonesia, YouGov mencatat bahwa 66% masyarakat berusia dewasa di Indonesia membuang sedikitnya satu pakaian mereka dan 25% membuang lebih dari 10 pakaian mereka dalam setahun. Lebih lanjut lagi, 41% millennial di Indonesia menjadi konsumen terbesar fast fashion. Limbah tekstil, terlebih lagi yang terbuat dari serat sintetis sangat sulit untuk diurai.
Di sisi lain, limbah yang berasal dari konsumsi produk kosmetik juga tak kalah mengkhawatirkan. Dikutip dari parapuan.co dengan judul “Limbah Skin Care dan Kosmetik Kian Mengancam, Apa yang Bisa Kita Lakukan?”, menurut laporan Cosmetic Packaging Market- Grow, Trends and Forecast (2020-2025), hampir 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik. Laporan Minderoo Foundation juga memperlihatkan hasil yang tak kalah mencengangkan. Industri kosmetik global disebut-sebut memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun yang sebagian besar di antaranya tidak dapat didaur ulang. Bukan hanya itu saja, butiran-butiran halus yang biasanya terdapat pada produk kosmetik, seperti scrub dan glitter mengandung mikroplastik yang sulit terurai dan seringkali berakhir di laut. Jumlah ini nampaknya akan terus meningkat sebab pertumbuhan pasar industri kosmetik justru memperlihatkan trend yang terus menanjak. Per Juli 2022, jumlah perusahaan kosmetik di Indonesia naik sebanyak 20,6%.
Mengapa Kita Ingin Menjadi Cantik?
Naomi Wolf, penulis Mitos Kecantikan: Kala Kecantikan Menindas Perempuan, mengemukakan bahwa tekanan perasaan untuk menjadi cantik adalah sesuatu yang alamiah karena bersifat biologis, seksual, dan evolusioner. Kecantikan dipersepsikan secara erat dengan tingkat fertilitas dan kesehatan yang lebih baik. Hal ini berimplikasi langsung pada tujuan pewarisan gen sehingga orang akan lebih tertarik pada mereka yang cantik. Beberapa studi telah dilakukan untuk membuktikan kecenderungan ini, salah satunya adalah studi yang dilakukan Wells, Baguley, Sergeant dan Dunn pada tahun 2013. Mereka menguji daya tarik perempuan yang menghasilkan suatu kesimpulan bahwa fitur wajah dan suara secara konsisten menjadi indikator penyumbang daya tarik secara keseluruhan. Fitur wajah dan suara dipengaruhi oleh faktor hormonal yang secara langsung berhubungan dengan taraf kesehatan dan fertilitas. Secara sosial pun, seseorang yang cantik akan mendapatkan beauty privilege.
Meskipun ketertarikan untuk menjadi cantik bersifat alamiah, standar soal kecantikan dibangun oleh konstruksi sosial masyarakat sehingga menghasilkan definisi ‘cantik’ yang berbeda-beda. Bagi orang Indonesia, cantik dicirikan oleh kulit putih tanpa noda. Bagi orang Eropa, mereka yang berkulit putih justru merasakan tekanan sosial untuk memiliki kulit yang lebih kecoklatan. Melihat pola semacam ini, terlihat bahwa standar kecantikan merupakan agenda komersialisasi insekuritas perempuan yang dibangun lewat media dan periklanan. Komersialisasi ini merujuk pada akar masalah yang jauh lebih dalam. Meminjam konsep Simone de Beauvoir, seorang feminis eksistensialis penulis The Second Sex, perempuan adalah the other yang dijadikan objek. Karenanya, standar kecantikan lebih ketat diterapkan pada perempuan untuk mengukur ketidaksempurnaan perempuan tanpa ampun.
Lantas, mengapa perempuan merasakan kontrol yang lebih ketat terhadap penampilannya? Situasi ini dapat ditelusuri lewat kajian soal tubuh dan kekuasaan. Ahli pertama yang membahas soal topik ini adalah Michel Foucault, yang memperlihatkan bahwa tubuh manusia “didisiplinkan oleh institusi”. Ia menganalogikan manusia dan kuasa institusi dalam sebuah konsep bernama panoptisisme, di mana setiap tubuh terpenjara dalam sel bernama panopticon yang di tengahnya berdiri suatu menara pengawas untuk mengontrol para tahanan. Kehadiran menara pengawas ini memunculkan suatu kesadaran otomatis akan suatu pengawasan yang membuat individu “disiplin”.
Namun, kajian Foucault soal tubuh dan kuasa dirasa masih belum cukup untuk menjelaskan pendisiplinan terhadap tubuh perempuan yang secara sosio-kultural berjalan lebih ketat. Sandra Lee Bartky, seorang feminis, melontarkan kritik pelengkap atas kajian Focault ini. Baginya, terdapat tiga praktik disipliner dalam sistem patriarki secara khusus dilakukan terhadap perempuan. Pertama, praktik disipliner yang berhubungan dengan konfigurasi umum, yang dapat terlihat melalui budaya diet yang disebarluaskan lewat media, iklan, dan majalah. Kedua, praktik disipliner terhadap gestur, postur, dan gerak yang dianggap ‘feminim’. Ketiga, praktik disipliner terhadap penampilan luar penuh polesan yang dilanggengkan lewat sejumlah iklan produk fashion dan kecantikan. Jika perempuan tidak “disiplin” terhadap ketiga aspek ini, maka ia akan memperoleh penghakiman, dianggap aneh, dan dikucilkan. Para kapitalis tahu celah ini: bahwa perempuan memiliki naluri untuk menjadi cantik dan ini waktunya untuk mengeruk keuntungan dari standar tak realistis.
Jalan Tengah: Ekofeminisme dan Konsumsi Berkesadaran
Telah banyak kajian ekofeminisme yang memetakan relasi antara alam dan perempuan. Alam selama ini selalu diatribusikan sebagai suatu hal yang bersifat feminim dan oleh praktik kerja manusia yang kapitalistik juga sering ditindas. Serupa dengan apa yang terjadi pada perempuan, keduanya adalah entitas yang sama-sama direpresi oleh kekuatan partiarkis yang dualistik, subordinatif, dan hierarkis. Maka, para ekofeminis memperkenalkan gagasan bahwa upaya membebaskan perempuan dari penindasan harus dilakukan sejalan dengan upaya penyelamatan alam dan begitu pula sebaliknya. Gagasan ini tercipta dari suatu kesadaran bahwa perempuan adalah tangan pertama yang akan menerima dampak signifikan dari degradasi lingkungan. Maka, sejatinya perempuan harus ‘berteman’ dengan alam. Lalu, apa yang bisa perempuan lakukan dalam mengerem laju kerusakan lingkungan?
Pertama, perempuan bisa mulai meningkatkan penghayatan terhadap tubuh sendiri dalam upaya mengenali sistem dan praktik-praktik disipliner yang melekat. Langkah pertama ini amat penting sebab seorang perempuan akan dapat mengenali sejauh mana kebutuhan dalam merawat dan menampilkan diri yang berimplikasi langsung pada pengurangan jumlah konsumsi. Dengan mengetahui bahwa berbagai institusi dan sistem memang berusaha untuk membuat perempuan merasa “kurang” lewat penciptaan standar tak realistis, seorang perempuan mulai dapat mengerem laju pembelian. Sebagai contoh, seorang perempuan dengan taraf penghayatan yang tinggi terhadap tubuh sendiri tidak akan memutuskan untuk menggunakan sabun pembersih vagina karena ia tahu bahwa vagina adalah organ swaregulasi dan sabun pembersih hanya akan mengacaukan keseimbangan pH organ genital. Ia juga takkan termakan iklan yang menginternalisasikan standar bahwa vagina harus harum, kesat, dan cerah.
Kedua, perempuan bisa mulai melakukan konsumsi berkesadaran terhadap produk pakaian dan kosmetik. Konsumsi berkesadaran didasari oleh keputusan pembelian yang bertanggung jawab dan jauh dari impulsivitas. Keputusan pembelian ini didasarkan pada kebutuhan dibanding keinginan dengan senantiasa mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin dihasilkan.
Akhir kata, menjadi cantik dan trendi bukan berarti otomatis menjadi budak patriarki sebagaimana teori feminitas baru bersabda. Berpenampilan menarik adalah naluri dan bagian dari ekspresi diri. Namun, menjadi cantik nan trendi juga berarti harus ramah terhadap bumi.
RIZKY RAHMALITA
Editor: R.SABILA FAZA RIANA
Referensi:
Ellen MacArthur Foundation. A New Textiles Economy: Redesigning Fashion’s Future. (28 November 2017).
Hati-hati! Ketahui Bagaimana Sampah Plastik Merusak Lingkungan. waste4change.com. (https://waste4change.com/blog/hati-hati-ketahui-bagaimana-sampah-pakaian-merusak-lingkungan/
Industri Kecantikan Tumbuh Pesat berkat Platform Digital. (12 Oktober 2022). investor.id. https://investor.id/business/309488/industri-kecantikan-tumbuh-pesat-berkat-platform-digital
Industri Tekstil Kembali Melesat 13,74% pada Kuartal II/2022. (19 Agustus 2022). dataindonesia.id.https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/industri-tekstil-kembali-melesat-1374-pada-kuartal-ii2022
Islamey, Ghela Rakhma. Jurnal Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema: Wacana Standar Kecantikan Perempuan Indonesia pada Sampul Majalah Femina Halaman 110-119. (2 Maret 2020).
Limbah Skincare dan Kosmetik Kian Mengancam, Apa Yang Bisa Kita Lakukan? (27 Juli 2021). parapuan.co.https://www.parapuan.co/read/532808811/limbah-skincare-dan-kosmetik-kian-mengancam-apa-yang-bisa-kita-lakukan
Not Plastic, Textile Waste is the Biggest Contributor to Waste in Indonesia. Thinkconscious.id. https://thinkconscious.id/en/not-plastic-textile-waste-is-the-biggest-contributor-to-waste-in-indonesia/
Ponda, Aurora. Ekofeminisme: Budaya Patriarki dan Sejarah Feminisasi Alam. (2021). Yogyakarta: Cantrik Pustaka.
Wells, Timothy, dkk. Attractiveness Comprising Face and Voice Cues. (29 Januari 2013)
Zaidan, Yuris Fahman. Relasi Tubuh dan Kekuasaan: Kritik Sandra Lee Bartky Terhadap Pemikiran Michel Foucault. (2020).
получение медицинской справки
Way cool! Some very valid points! I appreciate you writing this post and the rest of the site is also very good.
I am actually thankful to the owner of this website who has shared this wonderful article at here.
What’s up to every one, since I am actually keen of reading this weblog’s post to be updated daily. It consists of good stuff.
I am curious to find out what blog system you happen to be working with? I’m experiencing some minor security problems with my latest site and I would like to find something more risk-free. Do you have any solutions?
Do you mind if I quote a couple of your posts as long as I provide credit and sources back to your site? My website is in the very same area of interest as yours and my visitors would genuinely benefit from a lot of the information you present here. Please let me know if this alright with you. Appreciate it!
Excellent post. I’m facing a few of these issues as well..
Hi, I check your blogs daily. Your story-telling style is awesome, keep up the good work!
Aw, this was a really nice post. Finding the time and actual effort to create a really good article but what can I say I put things off a lot and never seem to get anything done.
I am really loving the theme/design of your weblog. Do you ever run into any web browser compatibility problems? A number of my blog visitors have complained about my blog not operating correctly in Explorer but looks great in Opera. Do you have any ideas to help fix this issue?
Yesterday, while I was at work, my sister stole my iphone and tested to see if it can survive a forty foot drop, just so she can be a youtube sensation. My iPad is now broken and she has 83 views. I know this is entirely off topic but I had to share it with someone!
This article will help the internet people for creating new website or even a blog from start to end.
Terrific article! This is the type of information that are supposed to be shared around the internet. Disgrace on the seek engines for not positioning this post upper! Come on over and visit my web site . Thank you =)
Wow, this article is good, my sister is analyzing such things, thus I am going to let know her.
Remarkable! Its really remarkable article, I have got much clear idea about from this post.
Hmm is anyone else experiencing problems with the images on this blog loading? I’m trying to figure out if its a problem on my end or if it’s the blog. Any feedback would be greatly appreciated.
I read this piece of writing fully about the comparison of latest and previous technologies, it’s awesome article.
Heya i’m for the primary time here. I came across this board and I in finding It truly useful & it helped me out a lot. I am hoping to offer something back and help others like you helped me.
For newest news you have to pay a visit web and on web I found this website as a most excellent website for most recent updates.
Good post. I certainly love this website. Stick with it!
Howdy! I realize this is kind of off-topic but I had to ask. Does building a well-established blog like yours take a massive amount work? I’m completely new to blogging but I do write in my diary everyday. I’d like to start a blog so I will be able to share my own experience and views online. Please let me know if you have any ideas or tips for new aspiring bloggers. Appreciate it!
I do believe all the ideas you have presented on your post. They are very convincing and will definitely work. Still, the posts are too quick for novices. May just you please extend them a bit from next time? Thank you for the post.
Hi there, I enjoy reading all of your article. I like to write a little comment to support you.
Hey there! I know this is somewhat off topic but I was wondering which blog platform are you using for this site? I’m getting tired of WordPress because I’ve had issues with hackers and I’m looking at options for another platform. I would be awesome if you could point me in the direction of a good platform.
ChemDiv’s Screening Libraries have been extensively validated both in our
in-house biological assays and in the laboratories of over 200 external
partners including Pharma, Biotech, Academia and Screening Centers in the U.S., Europe, and Japan. We offer a
shelf-available set of over 1.6 M individual solid compounds.
continuously i used to read smaller posts which also clear their motive, and that is also happening with this piece of writing which I am reading here.
I like the valuable information you provide in your articles. I will bookmark your weblog and check again here frequently. I am quite certain I will learn a lot of new stuff right here! Good luck for the next!
Hi there! I’m at work browsing your blog from my new iphone 3gs! Just wanted to say I love reading your blog and look forward to all your posts! Keep up the outstanding work!
I’m impressed, I must say. Rarely do I encounter a blog that’s both educative and engaging, and let me tell you, you have hit the nail on the head. The issue is something which not enough people are speaking intelligently about. I’m very happy that I stumbled across this in my search for something concerning this.
What’s up to every one, because I am actually keen of reading this webpage’s post to be updated daily. It includes good information.