Penilaian Akreditasi Program Studi PBSI Unpas Keluar dengan Predikat Unggul

Kampusiana, Jumpaonline – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI) Unpas meraih akreditasi unggul dari tanggal 7 Juni 2022 sampai 6 Juni 2027. Hasil akreditasi ini berdasarkan Surat Keputusan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada Senin, 24 Oktober 2022.

Dheni Harmaen, Kepala Program Studi PBSI Unpas, menyebutkan akreditasi yang diraih, dilihat dari unsur-unsur yang menjadi acuan penilaian tim asesor LAMDIK. Terdapat sembilan unsur yaitu, visi misi, tujuan dan strategis, melaporkan tata pamong, tata kelola dan kerjasama program studi, menyampaikan tentang keberadaan mahasiswa di Program Studi PBSI Unpas, memfokuskan kualitas pengajar berdasarkan sumber daya manusia, pengelolaan keuangan sarana prasarana program studi, penyusunan kurikulum didalamnya, penelitian yang dilakukan dosen ataupun mahasiswa, produktivitas pengabdian kepada masyarakat, dan terakhir iuran serta capaian tridharma.

“Sembilan unsur tadi menjadi kriteria penilaian. Kalau misalnya tidak mencapai target, sudah dapat dipastikan bahwa nilai kita dibawah standar. Jadi tidak mencapai kepada unggul kalau unsur SDM-nya kurang,” ujar Dheni.

Dheni berharap nilai yang diraih ini tidak semata-mata hanya diterapkan sekarang saja. Ada penilaian akreditasi atau tidak, prodi harus tetap mengimplementasikan unsur-unsur yang telah mereka bangun ini.

“Kedepannya, saya berharap bahwa semua itu sudah terpenuhi dengan sadar, secara rasional. Akreditasi atau tidak itu kewajiban kita harus memenuhinya, manakala kita ingin lebih baik. Nantikan masyarakat menilainya bagaimana kulitasnya.” tambahnya.

Hasna Shofiyah, mahasiswi Program Studi PBSI Unpas, mengungkapkan akreditasi yang diraih dari jurusannya sudah bisa dikatakan berhasil. Ia merasakan bagaimana metode pembelajaran yang baik diterapkan dosen di program studi tersebut. Ia berharap agar PBSI Unpas terus semakin jaya dan semakin maju.

“Menurut saya untuk dosen-dosen atau para pengajar di program studi ini lebih dari unggul. Karena saya merasakannya sendiri bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan oleh dosen yang bisa memberikan penerapan metode yang baik.” ungkap Hasna.

DINDA AMALIA

Editor: ALISYA NUR FACHRIZA