Unpas, Jumpaonline- Universitas Pasundan (Unpas) sudah melakukan kerja sama dengan Chonbuk National University (CBNU) sejak 2015. Kerja sama ini dalam rangka studi banding yang meliputi penelitian, pengabdian masyarakat dan pendidikan.
Pada bulan Januari lalu CBNU mengirimkan sebanyak 27 mahasiswa untuk melakukan bakti sosial. Dadang Bainur, Humas Unpas mengatakan, program itu sudah menjadi kegiatan rutin. Setiap tahun dari pihak CBNU maupun Unpas mengirimkan perwakilan.
“Sudah yang ke tujuh kalinya, kemarin kegiatan bakti sosial. Tiap tahun dari mereka (CBNU) mendatangkan dua kali dalam setahun dan kita (Unpas) hanya sekali,” ujar Dadang, saat ditemui Jumpa di Paguyuban Pasundan, pada Senin, 11 Februari 2019.
Menurut Dadang, sosialisasi program ini biasanya dilakukan oleh pihak fakultas ataupun prodi. Humas hanya mengirimkan informasi kepada fakultas. Selanjutnya fakultas yang akan berperan aktif untuk memilih mahasiswa yang layak mengikuti program tersebut.
“Kita hanya menginformasikan ke fakultas saja. Kita mengirimkan surat kepada fakultas dari rektor,” ujar Dadang.
Dadang menambahkan, salah satu kendala bagi Unpas adalah berbahasa Inggris. Bahasa Inggris sangat diperlukan ketika mengikuti program ini. Sehingga terkadang pihak Unpas menyewa penerjemah bahasa yang memakan biaya besar.
“Kendalanya bahasa, terkadang kita nyewa penerjemah yang biayanya cukup mahal. Makanya kita memilih yang bagus bahasa Inggrisnya,” tambah Dadang.
Kartika Sari, Mahasiswa Administrasi Bisnis 2016 merupakan salah satu delegasi Unpas. Ida Hindarsah, ketua prodi Administrasi Bisnis menunjuknya untuk mengikuti program tersebut. Menurutnya kriteria untuk mengikuti program tersebut yaitu bisa berbahasa asing.
“Kriteria paling karena kita beda negara pasti diutamakannya itu bahasa Inggris dan kalo bisa bahasa Koreanya juga,” tutur Kartika.
MUHAMMAD FIRZA SHIDQI
Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas