Popong Otje Djundjunan saat memaparkan materi dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Unpas. Seminar ini bertempat di Ruang Serbaguna, Balai Kota Bandung pada Sabtu, 11 Maret 2017. (Magfirah Ramadhani / JUMPAONLINE)
Popong Otje Djundjunan saat memaparkan materi dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP Unpas. Seminar ini bertempat di Ruang Serbaguna, Balai Kota Bandung pada Sabtu, 11 Maret 2017. (Magfirah Ramadhani/JUMPAONLINE)

 

BandungJumpaonline Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMHI) FISIP Unpas mengadakan seminar nasional di Ruang Serbaguna, Balai Kota Bandung pada Sabtu, 11 Maret 2017. Seminar ini bertemakan ‘Menuju Bandung Juara yang Pintar, Berbudaya dan Mendunia’. Tema ini diambil agar menyadarkan kalangan mahasiswa bahwa saat ini pintar saja tidak cukup, jika tanpa kebudayaan.

“Pada hakikatnya, pintar saja tidak cukup kalau manusia tidak mempunyai kepribadian dan kebudayaan” ujar Gilang Pratama Irianto selaku ketua pelaksana seminar nasional.

Senada dengan Gilang, Popong Otje Djundjunan anggota DPR RI Komisi X sebagai pemateri mengatakan bahwa  karakter mahasiswa saat ini harus mendahulukan budaya, setelah itu karakter yang harus dibangun yaitu pintar.  Kenyataannya pendidikan saat ini berbanding terbalik, karena lebih mendahulukan kepintaran.

“Bukan tidak boleh pintar, tapi berbudaya dulu. Kalau sudah pintar dan berbudaya, kita tidak usah khawatir karena karakternya sudah kuat,”tambahnya

Menurut Erlin Novianti, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016 mengatakan bahwa seminar yang disampaikan sangat realisitis dengan keadaan saat ini. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu untuk melestarikan suatu kebudayaan.

“Diharapkan acara ini menjadi motivasi untuk kita melestarikan kebudayaan,”lanjutnya.

Senada dengan Erlin, Luthfi Annisa salah satu mahasiswa Universitas Telkom mengatakan bahwa seminar ini sangat bagus dan diharapkan agar mahasiswa mampu untuk melestarikan budayanya sendiri.

Selain pembahasan mengenai kebudayaan, juga dibahas mengenai pembangunan smart city yang disampaikan oleh pencetus ide tersebut yaitu Suhono dan turut hadir Atalia Praratya menggantikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang berhalangan hadir. Seminar ini didukung oleh semua Himpunan Mahasiswa lainnya yang ada di Unpas seperti HIMAKOM, HIMA-AN, HIMA-BI dan HIMA KS.

DIAN PUSPITASARI BINTORO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *