Potret pematerian seminar “Urgensi Nilai Keislaman dan Kesundaan” di Aula Ir. H. Djuanda Kampus II Unpas Tamansari, pada Jumat, 24 November 2023. (Mutiara Aulia Nadhirah Prawira/JUMPAONLINE)
Potret pematerian seminar “Urgensi Nilai Keislaman dan Kesundaan” di Aula Ir. H. Djuanda Kampus II Unpas Tamansari, pada Jumat, 24 November 2023. (Mutiara Aulia Nadhirah Prawira/JUMPAONLINE)

Kampusiana, Jumpaonline Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syi’ar Islam (LPPSI) Universitas Pasundan (Unpas) berkolaborasi dengan Lembaga Budaya Sunda (LBS) Unpas mengadakan seminar bertemakan “Urgensi Nilai Keislaman dan Kesundaan” pada Jumat, 24 November 2023 di Aula Ir. H. Djuanda Kampus II Unpas Tamansari. Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama yaitu Tata Sukayat, Wawan Setiawan, dan Anton Minardi yang dipandu oleh Maman selaku moderator.

Maman, Sekretaris LPPSI, menjelaskan bahwa tema dari seminar kali ini cukup penting karena menyangkut penggambaran visi dan misi Unpas itu sendiri, yakni Islam-Sunda. Di mana Islam Sunda ini menggambarkan kehidupan masyarakat Sunda yang sudah menganut nilai-nilai keislaman jauh sebelum islam masuk.

“Islam-Sunda sangat layak digambarkan sebagai visi dan misi Unpas. Islam itu Sunda dan Sunda itu Islam lahir karena orang-orang Sunda sudah banyak melakukan nilai-nilai keislaman jauh sebelum Islam masuk ke tataran Sunda,” jelasnya.

Tata Sukayat, Ketua LPPSI, menjelaskan urgensi soal keislaman dan kesundaan ini perlu ditekankan kepada civitas academica Unpas. Kebijakan yang menekankan nilai keislaman dan kesundaan ini perlu diimplementasikan agar nilai-nilai global seperti individualisme, hedonisme, pragmatisme, dan materialisme tidak menyingkirkan nilai-nilai yang Unpas sendiri terapkan.

“Secara kultural kita mayoritas juga muslim dan sunda, semestinya secara logika tanpa kebijakan pun kita sudah islami dan sudah nyunda. Tetapi karena faktanya kita berhadapan dengan nilai-nilai di luar keislaman dan kesundaan, ya kita ingin melindungi nilai keislaman dan kesundaan supaya tidak tergusur oleh nilai-nilai global yang gencar masuk di media sosial dan pergaulan sehari-hari,” jelasnya.

Ia juga mengharapkan dengan diadakannya seminar ini bisa memberikan inspirasi, motivasi, dan timbulnya regulasi yang lebih konkrit baik di tingkat program studi (prodi) maupun lingkungan lembaga mahasiswa. Menurutnya, seminar ini akan dilakukan secara rutin oleh pihak Unpas sebagai pembekalan bagi mahasiswa baru maupun calon lulusan Unpas supaya memenuhi kualifikasi Unpas yaitu nyantri dan pengkuh agamana.

“Kita harapkan inspirasi dari seminar ini, efeknya lahir kebijakan-kebijakan pada tingkat prodi dan lingkungan mahasiswa untuk menguatkan keislaman dan kesundaan. Unpas memiliki cita-cita mulia yaitu mewujudkan manusia yang memiliki dua kualifikasi: nyantri dan pengkuh agamana,” pungkasnya. 

MUTIARA AULIA NADHIRAH PRAWIRA

Pengurus LPM ‘Jumpa’ Unpas 

Editor:  PRITA STANIA AGUSTINA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *