Potret suasana saat berlangsungnya kelas Laboratorium TV Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan secara Offline pada tanggal 12 Januari 2022. (Isny F. Saputri/JUMPAONLINE)
Kampusiana, Jumpaonline – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan mengadakan pembelajaran Laboratorium secara langsung (offline) yang telah berjalan sejak semester ganjil, pada bulan November 2021 lalu. Meski belum mendapat anjuran resmi dari universitas, pihak lab tetap mengusahakan pertemuan tatap muka dengan memperketat protokol kesehatan dan membatasi jumlah laboratorium yang melakukan pembelajaran offline.
Yogi Muhammad Yusuf, Koordinator Lab Ilmu Komunikasi mengatakan, persiapan untuk melaksanakan pembelajaran Lab secara langsung sudah siap sejak tahun sebelumnya. Namun, terbentur oleh kebijakan pemerintah sehingga baru terealisasi di semester ganjil tahun lalu.
“Kita sangat mengusahakan untuk offline, persiapan juga sudah siap. Namun, terkendala kebijakan pemerintah. Persiapan yang telah dilakukan adalah, mendata mahasiswa yang sudah di vaksin dua kali, berdomisili di Bandung, dan diberi izin oleh orangtuanya,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, kendala yang dialami ketika laboratorium berjalan offline selama tiga bulan adalah masih banyak mahasiswa yang tidak hadir secara langsung. Selain itu, karena pelaksanaan pembelajarannya secara hybrid yaitu pembelajaran gabungan offline maupun online, membuat penyampaian instruktur serta pemahaman mahasiswa pun diterima dengan berbeda. Maka dari itu, ia berharap kegiatan lab ini kedepannya full dilakukan offline.
“Kendalanya masih banyak mahasiswa yang tidak hadir langsung di pertemuan ini, ketika melakukan hybrid untuk lab itu masih agak susah. Kalau Lab full offline, persiapannya inshaa Allah sudah siap tapi balik lagi ke regulasi, karena Prodi harus nurut terhadap regulasi fakultas, fakultas pun harus nurut terhadap regulasi universitas,” jelasnya.
Tristan Dirgana, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 berharap, pelaksanaan Mata kuliah laboratorium bisa berlangsung full. Karena saat ini hanya mata kuliah Lab TV dan Design Grafis saja dari total empat Mata kuliah Lab yang dilaksanakan secara offline.
“Harapannya pasti bisa full offline dan full Mata kuliah laboratorium. Agar mahasiswa bisa lebih memahami materi yang diberikan dan lab ini juga sifatnya praktik jadi membutuhkan offline,” katanya.
Sama halnya dengan Tristan, Nadiyah Aurellia mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 yang mengikuti kelas Lab secara online berharap, komunikasi yang terjalin antar pengajar dan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran offline dan online dibenahi, agar dapat lebih memahami apa yang disampaikan dan ditugaskan.
“Kesulitannya hanya di komunikasi saja, karena beberapa yang offline kurang berkomunikasi sama yang ikut Lab online. Jadi, tugas yang dibagikan gak semua paham. Namun, untuk pembagian tugas semua rata dan adil,” jelasnya.
ISNY FEBRIYANTI SAPUTRI & RIZAL FAUZAN