Tamansari, Jumpaonline – Mahasiswa yang memarkir sepeda motor di basement Kampus II Universitas Pasundan (Unpas) harus menunjukan STNK untuk memastikan kepemilikan kendaraan di pintu keluar parkir. Namun, upaya tersebut dinilai kurang efektif oleh petugas parkir dan mahasiswa. Pasalnya petugas parkir hanya tiga orang, bahkan dua orang di antaranya petugas yang diperbantukan.
“Biasa bapak lagi jaga di pos, terus ada mahasiswa yang minta tolong buat mengeluarkan motornya. Jadi bapak bantuin dan otomatis di sini nggak ada yang jaga,” ujar Ade Supriatna, Petugas Keamanan yang diperbantukan menjaga parkiran pada hari Selasa, 31 Oktober 2017.
Selain itu, jam operasional petugas parkir hanya pukul 06.00 – 18.00 WIB sedangkan kegiatan mahasiswa di kampus mencapai 24 jam. Setelah jam operasional selesai, tak ada yang mengawasi parkiran. Mahasiswa khususnya anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seringkali keluar masuk parkiran sehingga petugas tak memeriksa STNK-nya.
“Anak UKM mungkin merasa basement bukan lagi tempat parkir karena keseringan keluar-masuk, jadi untuk diminta menunjukan STNK butuh waktu dan jarang dilakukan. Harusnya tuh jangan diminta, tapi memperlihatkan dengan kesadaran sendiri,” katanya.
Hal senada dikatakan Muhammad Rizky, anggota Menwa Unpas bahwa STNK jarang diperiksa. Menurut Rizky, sebaiknya anggota UKM menggunakan tanda pengenal seperti stiker atau yang lainnya agar lebih efektif untuk keluar masuk parkiran.
Syarif, anggota Racana Unpas juga mengatakan pemeriksaan STNK belum efektif. Menurutnya, sistem pemeriksaan harus dibenahi menjadi sistem otomatis seperti memperlihatkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) saat akan keluar dari parkiran.
MAGFIRAH RAMADHANI
The point of view of your article has taught me a lot, and I already know how to improve the paper on gate.oi, thank you. https://www.gate.io/signup/XwNAU
Unfortunately, I don t comment on specific protocols because each doctor, clinic and country use different protocols cialis professional