
Setiabudi, Jumpanline – Sabda Sastra yang merupakan bagaian dari Himpunan Sastra Inggris Unpas menampilkan pertunjukan teater tentang Gerakan 30 September (G30S) pada Senin, 2 Oktober 2017 di lahan parkir Unpas Setiabudi. Pertunjukan ini mengambil konsep drama minimalis, dimana para pemain mengenakan kostum seadanya dan latar yang minim.
“Kita mengangkat konsep minimalis karena kita berfokus pada dialog dan substansi ceritanya,” ucap Rahadian Adhitama, Ketua Himpunan Sastra Inggris kepada Jumpaonline.
Penampilan Sabda Sastra ini mengisahkan kejadian sebelum dan sesudah G30S. Adegan pertama diawali dengan pecakapan tokoh Muso dengan Mr.X. Isi percakapan tersebut membahas perihal tentang cita-cita mereka untuk membentuk sebuah negeri impian, di mana semua orang setara dalam mendapat kesempatan. Kemudian adegan berlanjut ke bagian dimana PKI melakukan propagana kepada rakyat.
Setelah adegan propaganda PKI, Sabda Sastra tidak memasukan adegan penculikan dan pembunuhan jendral-jendral. Tapi mereka langsung masuk ke scene pasca kejadian penculikan, yaitu ketika Kolonel Untung diadili karena terlibat gerakan yang disebut juga dengan Gestapu itu.
Adegan terakhir sekaligus penutup, disajikan dengan teatrikal dua perempuan yang menggunakan rok warna merah dan hijau. Merah melambangkan PKI, sedangkan hijau adalah pemerintahan. Saat mereka melakukan teatrikal, muncul seorang laki-laki yang langsung bermonolog. Isi monolog tersebut adalah keresahan terhadap pembataian kepada pihak PKI dan yang disangka PKi pasca.
Pemilihan tema G30S dilakukan dalam rangka memperingati hari bersejarah tersebut. Sabda Sastra berpendapat sangat penting mengingat hari-hari besar di Indonesia. Dan diharapkan penampilan sandiwara tersebut membuat mahasiswa lebih peduli pada sejarah.
“Saya harap penonton bisa lebih peka terhadap sejarah. Sejarah itu penting ditelaah untuk refleksi ke masa depan,” ucap M. Arman Permana salah satu aktor Sabda Sastra.
Nafisa Alya salah satu penonton berpendapat dengan diadakannya pagelaran teater G30S dapat membuat orang-orang lebih mengetahui apa itu seni pertunjukan san sastra. Penampilan ini juga membuat audience belajar tentang sejarah Indonesia.
EGI BUDIANA