Suasana pos kamling yang digunakan Rumah Lentera menjalankan berbagai kegiatan pada Minggu, 24 September 2017 di gang Sugema, jalan Terusan Buah Batu, Bandung. Sebelum digunakan Rumah Lentera, kondisi pos tersebut tidak terawat. (Rahayu Fusfita Sari / JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Pagi itu suasana di Rumah Lentera yang bertempat di gang Sugema daerah terusan Buah Batu Kota Bandung lebih ramai dari biasanya. Beberapa mahasiswa yang sedang melakukan bakti sosial berlalu-lalang di lorong gang itu. Terlihat beberapa pemuda setempat dan mahasiswa mempersiapkan barang-barang untuk renovasi sebuah pos kamling.

Setelah melihat-lihat pos, saya disapa oleh Prima Arief yang merupakan penggagas komunitas Rumah Lentera. Prima menjelaskan bahwa pos tersebut merupakan bangunan yang dipergunakan Rumah Lentera menjalankan semua aktivitasnya dan untuk perpustakaan. Bila sebuah kegiatan membutuhkan ruang yang lebih besar, biasanya mereka menggunakan jalan atau menumpang ke rumah warga sekitar.

Komunitas yang berdiri 10 Oktober 2016 ini, merupakan wadah bagi anak-anak gang Sugema dan sekitarnya mengembangkan diri mereka. Rumah Lentera muncul dari keresahan Prima terhadap kondisi anak-anak daerah gang Sugema yang kekurangan lahan untuk bermain. Mereka terpaksa harus bermain di pinggir jalan karena hilangnya ruang terbuka karena faktor pembangunan. Akhirnya Prima berpikir untuk membuat sebuah ruang bermain dan belajar untuk mereka.

“Saya berpikir saat itu untuk membuat sebuah ruang yang dapat memerdekakan anak-anak, maka lahirlah ide mendirikan Rumah Lentera,” ucap Prima saat diwawancara oleh Jumpaonline pada Minggu, 24 September 2017.

Awal muncul Rumah Lentera bukan tanpa kendala. Mereka mendapat penolakan dari warga sekitar yang menganggap kegiatan tersebut tidak berguna dan malah mengganggu pemukiman sekitar. Pernah suatu waktu buku-buku Rumah Lentera dipindahkan tanpa izin oleh warga yang kontra pada kegiatan Rumah Lentera. Ada juga beberapa pihak yang mencoba ‘masuk’ ke dalam kepengurusan komunitas ini demi kepentingan pribadi mereka.

“Waktu warga menolak kegiatan kami, terpaksa buku-buku dipindahkan ke rumah saya, hal itu cukup mengganggu jalannya kegiatan, tapi sekarang alhamdulillah sudah kembali seperti semula,” ujar Prima.

Cara yang dilakukan Rumah Lentera agar anak-anak mengikuti kegiatan mereka adalah dengan membuat perpustakaan. Cukup banyak anak-anak datang ke perpustakaan itu. Setelah pengunjung bertambah banyak dan konsisten, pihak pengurus mulai melakukan kegiatan lain. Contohnya adalah kelas seni, di kelas ini Rumah Lentera tidak selalu menentukan apa yang akan mereka ajarkan, tapi mereka juga berpatokan kepada apa yang anak inginkan.

Selain kelas kesenian ada juga kelas olah raga. Mereka rutin melakukan lari atau berenang bersama. Di cabang sepak bola dan basket, anak-anak dipantau oleh pengurus. Mereka menandai anak yang memang antusias di cabang olahraga itu. Kemudian oleh pengurus diarahkan dan difasilitasi. Untuk aktivitas membaca dan menulis, Rumah Lentera lebih menekankan pengajaran baca tulis untuk anak usia empat sampai dengan lima tahun.

Segala hal yang Rumah Lentera lakukan adalah untuk menstimulasi dan memfasilitasi anak-anak terhadap minat yang mereka suka. Mereka ingin anak-anak tidak takut untuk bermimpi dan menentukan cita-cita mereka sendiri, tanpa ada paksaan.

“Di saat sistem sekolah membuat anak-anak cenderung pasif, kami di sini menawarkan pendidikan alternatif yang mampu meng-explore diri anak, terutama minta anak tersebut,” tambah Prima.

Antusisme anak-anak dalam menjalankan berbagai kegiatan di Rumah Lentera sangat tinggi. Hal ini terjadi karena sedikitnya lahan untuk tempat bermain di sana. Ketika komunitas yang dulu bernama Rumah Baca Lentera ini muncul,  ruang anak-anak untuk beraktivitas berkembang.

“Bisa dibilang kegiatan anak-anak di sini hidup kembali,” kata Prima.

Dari sudut pandang orang tua, mulanya mereka menggangap sepele terhadap berdirinya Rumah Lentera. Tapi ketika muncul perubahan dalam diri anak mereka menuju ke arah yang positif, para orang tua menjadi mendukung mereka, bahkan ada yang selalu ikut dan mendukung kegiatan Rumah Lentera.

Teni salah satu orang tua berpendapat apa yang dilakuan Rumah Lentera sangat baik untuk anak-anak. Dibandingkan anak-anak bermain tidak jelas, ia lebih memilih mendukung anaknya terus aktif di komunitas itu.

EGI BUDIANA

24 thoughts on “Rumah Lentera, Bentuk Kepeduliaan pada Masa Depan Anak”
  1. Your style is so unique compared to other people I have read stuff from. Many thanks for posting when you have the opportunity, Guess I will just bookmark this site.

  2. I’ve been exploring for a little bit for any high-quality articles or blog posts in this kind of space . Exploring in Yahoo I eventually stumbled upon this site. Reading this info So i’m satisfied to express that I have a very good uncanny feeling I came upon exactly what I needed. I such a lot unquestionably will make certain to don?t forget this site and give it a look on a continuing basis.

  3. you are actually a good webmaster. The site loading speed is incredible. It sort of feels that you are doing any unique trick. Also, The contents are masterpiece. you have performed a magnificent activity in this matter!

  4. I have fun with, cause I found exactly what I used to be taking a look for. You have ended my 4 day long hunt! God Bless you man. Have a nice day. Bye

  5. Wow that was strange. I just wrote an extremely long comment but after I clicked submit my comment didn’t show up. Grrrr… well I’m not writing all that over again. Regardless, just wanted to say wonderful blog!

  6. Woah! I’m really loving the template/theme of this website. It’s simple, yet effective. A lot of times it’s very hard to get that “perfect balance” between user friendliness and visual appeal. I must say that you’ve done a excellent job with this. In addition, the blog loads extremely fast for me on Opera. Outstanding Blog!

  7. Simply want to say your article is as astonishing. The clearness in your post is simply spectacular and i can assume you are knowledgeable in this subject. Well with your permission allow me to seize your RSS feed to stay up to date with imminent post. Thank you a million and please continue the gratifying work.

  8. Undeniably consider that that you stated. Your favourite justification appeared to be at the internet the simplest thing to take into account of. I say to you, I definitely get irked even as other people consider concerns that they plainly do not recognize about. You controlled to hit the nail upon the top as welland also defined out the whole thing with no need side effect , other folks can take a signal. Will likely be back to get more. Thank you

  9. Appreciating the persistence you put into your site and in depth information you present. It’s awesome to come across a blog every once in a while that isn’t the same outdated rehashed material. Fantastic read! I’ve saved your site and I’m including your RSS feeds to my Google account.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *