Kampusiana, Jumpaonline – Pada hari Kamis, 5 Desember 2024, Forum Diskusi Laboratorium (Lab) Demokrasi Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (Unpas) menyelenggarakan acara diskusi yang bekerja sama dengan Indonesia Next Leader. Dalam diskusi kali ini, Lab Demokrasi PPKn mengangkat tema “Educational Perspective in Creating Sustainable Development Goals” yang membahas mengenai permasalahan pembangunan berkelanjutan pada sektor pendidikan dan lingkungan. Acara ini diselenggarakan di Aula Mandala Saba Ir. H. Djuanda Kampus II Unpas Tamansari dengan dihadiri mahasiswa sebagai pesertanya.
Hokkop Situngkir, selaku pemateri, menjelaskan bahwa, salah satu faktor penghambat sektor pembangunan berkelanjutan itu adalah sumber daya manusianya itu sendiri. Hokkop meneruskan, mahasiswa sebagai Agent of Change mempunyai peranan untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan dalam Sumber Daya Manusia (SDM).
“Ya, ditingkatkan [SDM-nya-red]. Karena dia produk akademik, berarti sebelum dilaksanakan menjadi produk praktikal, yang pertama dilakukan yaitu edukasi,” ujarnya.
Selanjutnya, melihat kebutuhan yang harus dipenuhi untuk pembangunan berkelanjutan tersebut, Hokkop menegaskan bahwa, dalam dunia pendidikan perlu adanya produk penunjang Sustainable Development Goals (SDGs). Hal itu dibutuhkan karena Institusi Pendidikan di Indonesia saat ini belum mengadopsi SDGs secara menyeluruh.
“Misalnya pendidikan seks usia dini itu ada poin SDGs-nya, pendidikan pembuangan sampah pada tempatnya dari usia dini, peduli terhadap lingkungan dari usia dini itu kan menjadi program yang bisa diproduksi oleh Institusi Pendidikan. Jadi menurut aku, sumber daya yang kurang itu adalah pekerjaan rumah besar negara-negara yang lagi mengadopsi SDGs,” jelasnya.
Hary Pradiko, selaku Dosen Prodi Teknik Lingkungan, sekaligus pemateri, menjelaskan bahwa, untuk membangun sumber daya alam maupun manusia membutuhkan faktor pendukung, yaitu lingkungan. Ia menambahkan, jika lingkungan tidak dapat dikelola dengan baik, maka sumber daya pun tidak dapat berlanjut dan tidak akan ada pembangunan berkelanjutan untuk ke depannya.
“Dasar supaya berkelanjutan itu, ya, pendukungnya harus juga berlanjut. Jadi, itu harus diatur sedemikian rupa di masa yang akan datang. Berhubungan dengan lingkungannya tadi, karena faktor lingkungan itu mendukung semua pembangunan. Nah, itu harus dijaga setiap pembangunannya, tidak boleh sampai merugikan,” ucapnya.
PURY AYU LESTARI
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa‘ Unpas
Editor: DONI SETIAWAN