
Universitas Pasundan melaksanakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Sasana Budaya Ganesha. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak tanggal 1-2 Oktober 2024. Pada hari pertama, para mahasiswa baru mengikuti berbagai kegiatan, seperti sosialisasi, mini seminar, serta mengunjungi booth pameran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Di hari selanjutnya, rangkaian acara dikhususkan untuk agenda pengenalan delapan UKM yang berada di lingkungan Universitas Pasundan. Kegiatan ini menyuguhkan penampilan yang dikemas dengan gaya khas dari setiap UKM.
Kegiatan Demo UKM dibuka oleh penampilan dari KOM. Setelah melakukan parade pengurus, KOM memperkenalkan para Dewan Pengurus Harian yang kemudian duduk di panggung. Di hadapan para pengurus, beberapa atlet cabang olahraga memperlihatkan unjuk kemampuan. Salah satunya adalah penampilan dari para atlet cabang olahraga karate dengan tingkat sabuk hitam. Penampilan tersebut diisi dengan para atlet yang menunjukkan teknik dasar karate. Di sela-sela teknik dasar, para atlet juga menunjukkan kemampuannya dalam mematahkan kayu. Selain karate, para atlet cabang lain juga ikut menampilkan keahliannya di depan mahasiswa, seperti atlet futsal, sepak bola, badminton, basket, voli, dan lainnya.
LPM turut meramaikan kegiatan pengenalan UKM dengan menampilkan pertunjukkan teatrikal. Pada awal penampilan, terlihat sang tokoh protagonis sedang berdialog dengan penuh penghayatan. Ia menyampaikan keresahannya sebagai seorang petani. Di belakangnya, tokoh antagonis memasang mimik wajah judes, tengah memperhatikan properti dokumen yang ada di atas meja.
Ketua Pelaksana, Dina Lusiana mengungkap bahwa teatrikal ini menceritakan tentang seorang petani yang dieksploitasi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. “Mahasiswa adalah cikal bakal harapan bangsa, oleh karena itu, LPM ingin menumbuhkan kesadaran bahwa beras yang dikonsumsi adalah hasil jerih perjuangan para petani,” ujarnya. Selain itu, ia berharap bahwa para mahasiswa baru bisa lebih peka dan ikut memperjuangkan kesejahteraan petani yang terkungkung dalam iming-iming kebijakan pemerintah.
Pada penampilan selanjutnya, para pengurus dari KSR memasuki panggung untuk memperkenalkan diri kepada para mahasiswa baru. Para pengurus langsung duduk tepat setelah nama mereka disebutkan oleh MC. Mereka menampilkan persembahan berupa video Company Profile serta cuplikan mengenai aksi demonstrasi.
Neysa, selaku wakil komandan, memaparkan bahwa pada tahun ini KSR membagikan pengalaman mereka ketika turun tangan saat demonstrasi. “Paling yang demo tuh, sebenernya kita disitu tuh mau ngapain sih, dan tugas kita saat itu harus apa. Kita bakal ngapain aja kalo misalkan ada korban-korban. Jadi ngejelasin juga,” jelas Neysa. Ia ingin para mahasiswa baru mengetahui bahwa KSR memiliki peran untuk langsung terjun ke lapangan, tidak hanya mempelajari materi saja.
Menwa ikut andil dengan menampilkan formasi baris-berbaris yang disisipi monolog. Dipimpin dengan satu arahan, para anggota menyisipkan gerakan kuda-kuda diantara formasi berbaris. Dalam penampilan monolognya, Menwa mengingatkan para mahasiswa untuk berhati-hati terhadap ancaman yang sering terjadi pada generasi muda, seperti pergaulan bebas, kekerasan, dan lain sebagainya.
Tak lama berselang, seorang anggota masuk dengan membawa bendera merah putih. Setelah memberikan hormat kepada bendera, Menwa meminta para mahasiswa baru untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama, kemudian menutup penampilan dengan kembali ke formasi baris-berbaris.
Dalam penampilan selanjutnya, Racana menyajikan kuis tebak gambar. Dalam kuis ini beberapa mahasiswa terlihat antusias dan berebut kesempatan untuk menjawab. Pada akhirnya, MC mempersilakan tiga mahasiswa untuk menebak gambar yang terpampang di layar monitor. Para penonton riuh bertepuk tangan ketika mahasiswa menjawab pertanyaan dengan benar. Setelahnya, mereka kembali ke bangku penonton dengan membawa hadiah yang telah disediakan oleh Racana.
Cindi Marsela, Ketua Racana Putri, menjelaskan penampilan yang disuguhkan oleh Pramuka ketika demo UKM. Salah satu penampilan yang paling disoroti ialah mengenai program kerja unggulan Racana terkait kegiatan mentoring beasiswa. “Melalui penampilan ini, Racana ingin menyampaikan bahwa mahasiswa baru dapat bergabung dalam program yang sudah dirancang bersama Rektor dan Wakil Rektor tersebut,” jelasnya.
Di penghujung acara, mahasiswa baru disuguhkan dengan teatrikal dari Lisma. Teatrikal ini dikombinasikan dengan seni bermain peran, yang dimuat dalam sebuah dramatisasi puisi. Pada akhir dramatisasi, pemain menginterpretasikan seorang perempuan yang sedang menangis karena sudah berhasil membela diri dari kekerasan. Tak hanya dramatisasi, teatrikalnya juga dilengkapi dengan menyanyi, tari modern, seni tradisional berupa tarian dan kesenian Sunda, serta karya-karya fotografi. Penampilan Lisma ditutup dengan para mahasiswa yang tumpah ruah ke depan panggung dan menari bersama-sama.
NIPA RIANTI NUR RIZKI DEWI
Editor: ADINDA MALIKA TRYCAHYANI