Dalam belenggu permata aku terpenjara
Di balik tirai nasihat dan aturan
Hidupku tertata rapi, tanpa cela
Namun, jiwaku menangis dalam kepasrahan
Setiap langkah, jejak yang sudah dipilihkan
Tak pernah kutemui jalan untukku
Dalam bayang-bayang harapan dan impian
Aku tersesat, tak tahu arah dan akhirku
Cinta mereka bagai ikatan mutiara
Mengikat, membelenggu, menahan
Di atas takhta harapan yang mereka cipta
Aku duduk, namun hatiku terperangkap di tengah kesunyian
Pilihan hidupku seperti angin yang tak terarah
Mengikuti arus, tanpa tujuan pasti
Tak tahu bagaimana menjadi diriku sendiri
Dalam labirin harapan yang mereka ciptakan
Aku lelah pada kebebasan yang palsu
Mengharap seberkas cahaya dari dalam
Untuk menemukan diriku yang hilang
Dan memilih jalan hidup dengan keyakinan
Dalam diam, aku berbisik kepada langit malam
Mencari kekuatan dari bintang yang jauh
Agar suatu hari aku mampu melangkah
Keluar dari bayang-bayang dan menemukan sinarku.
ASTI PRESTIANA DEWI
Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas