Lelaki baya berlemak
Setiap pagi menyodorkan berita ekonomi dan bisnis
Dengan kurva gratis
Dalam hamparan ladang minyak bumi
Harganya sangat mahal
Bisa bermimpi bersetubuh dengan gandum serta gas beracun
“Biarkan mata uang dolar terus bertempur dengan mata uang karet, tugasmu hanya menulis puisi bermata emas dan terus mempersiapkan perang nuklir supaya penyair bisa mengangkat senjata,” pesan lelaki baya berlemak sambil berbisik utang negara harus dibayar dengan jiwa dan raga
Aku hanya terdiam karena kehilangan pita suara
Nyaris dua hari berenang di padang kosong
Karena menyisihkan misi sama dengan membaca mantra bawah tanah
Ataukah angan-angan yang terus berbunga
Sampai malam ini
Ketakutan virus menusuk-nusuk puisiku
Ingin bangkit lagi
Dari benua orang mati
Pulo Lasman Simanjuntak
Sastrawan