Bandung, Jumpaonline – Warga Dago Elos tengah dalam siaga ancaman penggusuran pasca dikirimkannya surat relaas pada Sabtu, 15 Juli 2023 yang berisi perintah untuk segera mengosongkan lahan sengketa antara warga Dago Elos dengan pihak Muller.
Bawbaw, salah satu anggota Forum Dago Melawan, menjelaskan surat relaas dikirimkan oleh Pengadilan Negeri Kota Bandung pada hari Sabtu melalui kantor pos yang sebelumnya pada Senin, 10 Juli 2023, sempat ditolak oleh warga.
“Surat itu hari Senin dikirimkannya melalui kantor pos dari pengadilan dan memang ditolak sama warga. Idealnya, setelah pengadilan pada tahun 2022 itu turun surat relaas. Entah apa latar belakangnya surat relaas baru diantarkan, ” jelasnya.
Ia menambahkan, surat relaas merupakan kelanjutan dari proses pengadilan warga di tingkat Mahkamah Agung tentang sengketa tanah yang ditinggali oleh warga yang pada saat itu dikalahkan oleh hakim, warga Dago Elos tidak menerima isi dari surat tersebut, karena menurut mereka terjadi kejanggalan pada prosesi pengadilan yang mana hakim mengabulkan peninjauan kembali.
“Dilakukan peninjauan kembali atas permohonan pihak Muller berlandaskan surat Eigendom Verponding yang seharusnya sudah tidak berlaku, karena dari pihak Muller mereka tidak mengkonversikan di tahun 1980 dalam bentuk sertifikat hak milik versi Indonesia,“ tambahnya.
Dea, warga Dago Elos, mengungkapkan keterkejutannya setelah membaca surat relaas. Pasalnya saat ini muncul kekhawatiran jika ke depannya tiba-tiba terjadi penggusuran pada tempat yang ia tinggali sejak kecil.
“Kaget banget waktu baca surat yang di share di grup warga. Udah lemes termasuk warga lainnya, bahkan ada yang sampe nangis juga, ” ungkapnya.
Ia menambahkan, warga Dago Elos saat ini sudah menyiapkan langkah-langkah hukum jika terjadi penggusuran lahan secara tiba-tiba dengan mengikuti saran
dari para ahli hukum. Sebagai bentuk perlawanan, warga akan terus mengadakan perkumpulan rutin.
“Kita sudah ada persiapan untuk melawan dari kuasa hukum, di sini juga mengadakan perkumpulan rutin yang akan lebih sering membahas tentang persoalan ini, karena situasinya sudah genting sekali, ” tambahnya.
MUHAMAD ARIEL SEPTIADI
Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor: R.SABILA FAZA RIANA
Lovely just what I was looking for.Thanks to the author for taking his clock time on this one.