Setiabudi, Jumpaonline – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyelenggarakan acara yang bertempat di aula Otto Iskandardinata Kampus IV Unpas Setiabudi. Acara berlangsung pada Jumat, 22 September 2017. Kegiatan ini bernama Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (Pariwisata Goes To Campus). Pelatihan ini dihadiri oleh 500 mahasiswa Unpas yang berasal dari berbagai jurusan.
Wisnu Bawa Tarunajaya, selaku pemateri pada acara menjelaskan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan. Fasilitas dan layanan disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Pariwisata memiliki berbagai produk wisata yang akan dijual kepada wisatawan. Saat ini pemerintah tengah fokus membenahi 10 destinasi utama yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di Sumatera terdapat dua destinasi utama, yaitu Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara dan Tanjung Kelayang di Provinsi Bangka Belitung. Di pulau Jawa terdapat empat destinasi utama, yaitu Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakarta, Tanjung Lesung di Provinsi Banten, Candi Borobudur di Jawa Tengah, dan Gunung Bromo di Jawa Timur. Destinasi utama di Nusa Tenggara Timur adalah Labuan Bajo sedangkan destinasi utama di Nusa Tenggara Barat adalah Mandalika. Di provinsi Sulawesi tenggara destinasi utamanya adalah Wakatobi, sedangkan di Maluku Utara ada Morotai sebagai destinasi utamanya.
Wisnu menuturkan bahwa pariwisata menempati posisi kedua sebagai penyumbang devisa negara terbesar pada tahun 2016. Kementrian Pariwisata Republik Indonesia optimis bahwa pariwisata bisa menduduki posisi pertama pada tahun ini. Posisi pariwisata terus mengalami peningkatan setiap tahunnya karena pariwisata memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sektor lainnya.
“keunggulan pariwisata itu sudah ada produknya tidak perlu membangun yang membutuhkan investasi besar, tinggal menjual dan memasarkan. Coba lihat tambang dan migas, harus menggali dan membutuhkan teknologi. Dampaknya alam menjadi rusak. Pariwisata justru melestarikan,” ujar Wisnu saat diwawancara oleh tim jumpaonline.
Yulia, selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa pelatihan ini bertujuan agar mahasiswa lebih peduli terhadap pariwisata. Mahasiswa adalah generasi penerus yang di kemudian hari akan melanjutkan pariwisata Indonesia. Maka dari itu penting bagi mahasiswa untuk sadar akan pentingnya pariwisata.
“Kita berharap mahasiswa bisa lebih aware dan membantu dalam mengembangkan dan mendukung ppariwisat,” kata Yulia.
Chintia Meiliani, mahasiswa pendidikan biologi 2015 mengatakan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik dan menambah pengetahuan baru. Namun materi yang disampaikan terlalu panjang sehingga terkesan membosankan. Ia berharap kedepannya materi yang disampaikan bisa lebih menarik lagi serta pembicara bisa lebih interaktif lagi dengan audience.
CIKASARA PUTRI SHAFIRA PULUNGAN