Sebagian besar mahasiswa baru merangsek ingin keluar dari Sabuga (Nabila Ghina Fadhila/JUMPAONLINE
Sebagian besar mahasiswa baru merangsek ingin keluar dari Sabuga (Nabila Ghina Fadhila/JUMPAONLINE)

Sabuga, Jumpaonline – Sebagian  mahasiswa baru unpas berteriak memaksa pulang, rabu 2 september 2015. Mahasiswa baru (Maba) ini keluar pada saat acara masih berlangsung. Namun, mereka tertahan di koridor Auditorium Sabuga karena gerbang keluar  yang masih terkunci. Salah satunya Nadia, Maba jurusan Administrasi bisnis yang ingin keluar karena merasa acaranya menjenuhkan.

“Soalnya di dalam jenuh karena saya duduk di belakang jadi penampilan yang di depan gak kelihatan,” ujarnya kepada Jumpaonline.

Berbeda dengan Nadia, Hafid mahasiswa jurusan PGSD beralasan bahwa acara sudah melewati batas jadwal untuk pulang. Menurutnya, tidak ada kejelasan dari segi waktu.

“Tidak ada kejelasan, padahal di jadwal pulang jam lima,” ujar Hafid.

Kekacauan ini disebabkan oleh kurangnya koordinasi antar Panitia juga karena jumlah pemandu yang hanya 40 orang, sementara jumlah mahasiswa baru ada 4.150 orang. Hal ini membuat panitia kewalahan.

“Kurang koordinasi dari panita sendiri, kita pemandu kurang tahu, lalu dari awal juga tidak ada briefing, yang ada hanya evaluasi. Dan kita juga hanya sekitar empat puluhan orang, sedangkan maba ada sekitar empat ribuan orang, gak mungkin satu orang ngurusin 100 orang,” ujar Alvian, salah satu pemandu OPMB Unpas.

Alvian pun berharap agar OPMB tahun depan dapat lebih baik lagi, juga lebih terkonsep dan terorganisir lagi. Lalu lebih dirangkul lagi terutama dari segi kepanitian lebih diperbaiki lagi. Dan semoga rekomendasi dari evaluasi tahun sekarang diperbaiki ditahun depan.

WITNY ALYA MANJARI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *