Potret kegiatan workshop AIESEC Bandung bersama siswa dalam tajuk “Green Leaders” pada Selasa, 18 Juli 2023 di Cianjur. (AIESEC Bandung)
Potret kegiatan workshop AIESEC Bandung bersama siswa dalam tajuk “Green Leaders” pada Selasa, 18 Juli 2023 di Cianjur. (AIESEC Bandung)

Bandung, Jumpaonline Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales (AIESEC) bekerja sama dengan Sekolah Nasional menyelenggarakan “Green Leaders” sebagai wadah untuk menanggapi permasalahan lingkungan, khususnya di Bandung. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan rekrutmen relawan lokal pada tanggal 16 April 2023, dan diakhiri dengan pelaksanaan Festival Budaya “Global Village” tanggal 12 Agustus 2023 di Sekolah Nasional, Kota Bandung.

Muhajir Nur Haq, ketua pelaksana, mengungkapkan, bahwa hal yang melatarbelakangi diadakannya “Green Leaders” adalah untuk mengedukasi dan menyadarkan masyarakat khususnya anak-anak sekolah untuk mulai peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu hal yang menjadi keresahannya karena melihat warga Bandung yang sudah mulai tidak peduli terhadap sampah dan lingkungan. 

“Awalnya melihat dari banyak sekali permasalahan sampah di kota Bandung sendiri kaya anak-anak tuh udah gak sadar akan lingkungan sekitar mereka. Sampah udah dimana-mana terus dibuang sembarangan ataupun ada dari mereka yang buang sampah padahal masih bisa digunain,” ungkap Muhajir.

Muhajir menuturkan, selain menyadarkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris, karena untuk yang menjadi relawan bukan hanya dari lokal saja, melainkan ada dari luar negeri. Selama kegiatan berlangsung sudah banyak workshop atau seminar yang diisi oleh pemateri dari luar, bukan hanya dari AIESEC-nya sendiri seperti, dari Bank Sampah Bersinar dan Walhi Jawa Barat.

“Pesertanya nanti ada volunteer, volunteer asing atau disebutnya exchange participant, setiap dari exchange participant ini punya satu orang lokal volunteer atau disebut exchange participant body. Volunteer asingnya tuh disini ada 1 orang dari Kazakhstan, 4 orang dari Vietnam, dan 2 orang dari China. Kalo buat speaker-nya kita banyak kolaborasi juga dari luar buat ngisi acaranya,” sambung Muhajir.

Lia Khoirunisa, salah satu peserta, menyampaikan, bukan hanya mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan lingkungan atau iklim tetapi menambah relasi juga dari luar negeri. Ia pun akan ikut serta lagi jika kegiatan seperti ini dapat diadakan kembali.

“Jadi kita tuh ngerasa banyak temennya bukan dari lingkungan sekolah aja, tapi ada dari Vietnam, China jadi tau gimana sih disana tuh culture-nya. Kalau ada lagi dengan tema yang beda pasti mau dong, jadi dapat pengalaman baru lagi terus nemu orang baru lagi gitu,” jelasnya.

 

Regia Ramadhina Revalgian

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: ALISYA NUR FACHRIZA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *