Lawan Penggusuran! Dago Elos adakan Festival Kampung Kota Perlawanan

Bandung, Jumpaonline – Forum Solidaritas Bandung Warga Kota Melawan Penggusuran mengadakan Festival Kampung Kota (FKK) di Balai RW Dago Elos pada Minggu, 09 Juli 2023. Festival ini diadakan setiap hari Kamis hingga Minggu, mulai dari tanggal 01 Juli dan berakhir pada 30 Juli 2023 dengan menghadirkan sejumlah kegiatan, seperti diskusi, bedah buku, workshop, pemutaran film, gigs musik, pameran, pentas sastra, dan forum bincang warga.

Anto, Humas FKK, menjelaskan, festival ini diinisiasi oleh warga dan teman solidaritas yang tergabung dalam forum Dago Melawan. FKK ditujukan sebagai salah satu bentuk upaya mengampanyekan isu penggusuran.

“Festival Kampung Kota 2023 ini, tempatnya di Dago Elos, di bawah ancaman pihak Muller dan PT Dago Inti Graha. Ini salah satu upaya dari teman-teman solidaritas dan warga yang masuk forum Dago Melawan untuk mengkampanyekan tentang isu penggusuran yang ada,” jelasnya

Ia menambahkan, isu-isu lain yang juga diangkat dalam Festival Kampung Kota adalah demokrasi dan solidaritas. Menurutnya, penggusuran merupakan salah satu bentuk ketidakdemokratisan negara kepada warga. FKK berusaha untuk menjadi ajang solidaritas warga-warga yang terancam penggusuran.

“Salah satu dari beberapa isu di Indonesia, yang menunjukan bahwa demokrasi sedang berjalan mundur, penggusuran sendiri sebenarnya salah satu contoh ketidakdemokratisan negara. Dan alasan kita mengangkat isu tentang solidaritas, karena festival ini bisa menjadi ajang untuk bersolidaritas dengan warga kampung yang terancam tergusur juga.” tambahnya

Aden, pengunjung festival,mengatakan, ia mengunjungi FKK sebab tertarik dengan kegiatan diskusi yang mengusung isu penggusuran. Menurutnya, acara ini berlangsung dengan bagus karena inklusif.

“Sebenarnya saya tertarik dengan diskusi dan isu penggusuran di Dago Elos. Bagaimana warga Dago Elos harus bisa bertahan dengan kemampuan merancang strategi untuk tetap tinggal di kota dan tak menjadi daerah yang dipinggirkan. Untuk acaranya sih bagus karena inklusif,” pungkasnya.    

Doni Setiawan & Ailsa Argianti Elysia

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: Rizky Rahmalita