Sumber : id.wikipedia.org
Sumber : id.wikipedia.org

Judul               : Penyalin Cahaya / Photocopier

Sutradara         : Wregas Bhanuteja

Produser          : Adi Ekatama, Ajish Dibyo

Pemain            : Shenina Cinnamon, Chicco Kurniawan, Lutesha, Jerome Kurnia, Giulio

                          Parengkuan, Dea Panendra, Lukman Sardi.

Genre              : Thriller misteri

Durasi             : 130 menit

Rilis                 : 8 Oktober 2021 (Festival Film Internasional Busan) dan 13 Januari 2022 di

                          Netflix

Penyalin Cahaya atau Photocopier merupakan film yang di sutradarai oleh Wregas Bhanuteja dan diproduksi oleh Rekata Studio serta Kaninga Pictures. Film yang menampilkan Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan sebagai tokoh utama ini, berhasil menduduki peringkat 13 di Netflix seluruh dunia setelah penayangannya pada tanggal 13 Januari 2022. Selain itu, film ini juga berhasil mendapatkan 12 penghargaan dari 17 nominasi pada Festival Film Indonesia. Berkonflik tentang isu pelecehan seksual yang terjadi pada kalangan mahasiswa, film ini mengajak penonton untuk mengetahui seberapa berat tekanan dan trauma yang dialami para korbannya.

Film penyalin cahaya bercerita tentang Suryani (Shenina Cinnamon) yang merupakan seorang mahasiswa jurusan Komputer dan anggota dari Teater Matahari. Sur juga merupakan salah satu mahasiswa penerima beasiswa dari kampusnya, maka dari itu ia berharap dengan bergabungnya ia menjadi perancang web di Teater Matahari bisa menambah poin plus saat laporan beasiswanya nanti.

Seluruh anggota teater sepakat untuk merayakan kemenangan mereka dengan mengadakan pesta perayaan. Dipertengahan acara Sur dipaksa meneguk minuman keras yang disodorkan oleh seniornya.  Keesokan harinya Sur mendapati dirinya terbangun dengan keadaan masih mengenakan kebaya dan tak bisa mengingat semua kejadian semalam. Saat penilaian beasiswa berlangsung, Sur harus kehilangan beasiswanya karena pihak kampus mendapati foto-foto dirinya dalam keadaan mabuk di akun media sosial miliknya. Sur geram karena ia sama sekali tidak sedikit pun menggunggah foto-foto tersebut. Karena hal itu juga Sur kemudian di usir dari rumah oleh orangtuanya.

Dalam kebimbangan dan kekecewaan yang ia rasakan, Sur memutuskan untuk sementara menetap di tempat fotokopi milik Amin dan mulai melakukan pencarian siapa dalang dibalik masalah yang menimpanya. Ia sangat yakin jika dirinya hanyalah korban dari perbuatan kotor seseorang. Dalam pencariannya selain dibantu Amin, ia juga dibantu oleh seniornya yaitu Anggun, Farah dan Thariq.

Alur cerita film Penyalin Cahaya sangat tersusun rapih dan membuat penontonnya terfokus dari adegan awal hingga film berakhir. Penggambaran tokoh yang menarik serta emosi yang dikeluarkan tiap tokoh pun membuat penonton bisa merasakan apa yang tokoh alami. Ini menjadi salah satu poin plus dari film panjang pertama yang digarap oleh Wregas. Konflik yang ditampilkan sangat terasa nyata dengan realita yang terjadi pada beberapa mahasiswa. Penggambaran tokoh Sur yang polos namun berani dalam mencari keadilan bagi dirinya terlihat sangat menarik apalagi saat adegan Sur berhasil meretas data teman-temannya walaupun itu sangat beresiko bagi dirinya.

Hal menarik lainnya yang mungkin tidak banyak orang sadari yaitu makna pertunjukkan medusa dari Teater Matahari di awal film ini. Dalam mitologi Yunani, Medusa merupakan perempuan cantik yang dikutuk, namun ternyata ia merupakan korban dari pelecehan seksual. Dapat dipastikan dari awal pun sudah tergambar jika film ini berkonflik tentang pelecehan seksual.

Sepanjang film ini berlangsung penonton pasti mendengar kalimat “Menguras, menutup, mengubur.” yang diucapkan berkali-kali oleh petugas fogging. Slogan 3M ini bisa kita hubungkan dengan kasus pelecehan seksual. Menguras dan menutup yang bisa diartikan menguras habis semua bukti kebenaran yang korban punya. Mengubur kasus hingga tidak banyak orang yang mengetahui dan korban tidak bisa mencari keadilan bagi dirinya.

Tanpa kita ketahui mungkin banyak mahasiswa yang mengalami kejadian serupa namun tak berani untuk berbicara dan mengutarakan rasa traumanya. Dari film ini juga kita mengetahui jika korban pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada kaum perempuan, tetapi sedikitnya juga bisa dialami oleh kaum laki-laki.

Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (dalam CNN Indonesia) menyebutkan, dalam survei yang telah dilakukan oleh pihaknya menghasilkan 77 persen dosen mengakui tindak kekerasan pernah terjadi di dalam cakupan perguruan tinggi. Namun, sekitar 63 persen memilih enggan melaporkan tindak kekerasan seksual yang mereka ketahui. Stigma negatif dari masyarakat pada korban menjadi hal yang mereka khawatirkan.

Privilege yang dimiliki pelaku bisa menjadi salah satu hal yang membuat para korban pelecehan seksual tidak berani untuk berbicara yang sejujurnya dan melakukan pembelaan terhadap dirinya. Haniva Hasna, kriminolog menyampaikan, jika korban tidak hanya takut untuk melapor tetapi korban juga takut untuk mengingat peristiwa yang dialaminya tersebut.

Menurut survei daring pada 2016 yang diselenggarakan oleh Lentera Sintas Indonesia dan Magdalene.co juga diwadahi oleh Change.org Indonesia mengemukakan, jika 93 persen korban kekerasan seksual tidak pernah melaporkan kasus yang menimpanya ke aparat hukum. Lalu 6 persen yang berani melaporkan hanya bisa melihat pelaku terbebas dari jerat hukum dan hanya 1 persen korban yang mendapatkan keadilan dari kasusnya.

Lebih lanjut, film Penyalin Cahaya ini harus tersandung kasus kekerasan seksual yang pernah dilakukan oleh salah satu penulis naskahnya yaitu Henricus Pria. Banyak netizen yang geram akan hal ini dan berimbas pada film itu sendiri. Menanggapi hal tersebut, rumah produksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures dalam unggahan di media sosialnya mengungkapkan jika mereka akan selalu berpihak pada korban. Mereka juga dengan tegas mencoret nama kru tersebut dari daftar kredit film. Sangat disayangkan untuk salah satu film yang mengangkat isu pelecehan seksual dan merupakan film terbaik pemenang 12 piala citra ini di dalamnya harus terlibat campur tangan pelaku kekerasan seksual. Kasus tersebut juga membuat image film ini menurun.

DINDA AMALIA

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Sumber :

Survei Nadiem : 77 Persen Dosen Akui Ada Kekeraan Seksual di Kampus. 2021. Diakses dari CNNIndonesia.com. Pada Minggu, 26 Juni 2022, pukul 21.14 WIB.

Saktian, Anisha. 2021. Faktor Penyebab Korban Kekerasan Seksual Sulit Melapor dan Bercerita. Diakses dari Fimela.com. Pada Minggu, 26 Juni 2022, pukul 20.45 WIB.

Asmarani, Devi. 2016. 93 Persen Penyintas Tak Laporkan Pemerkosaan yang Dialami : Survei. Diakses dari Magdalene.co. Pada Minggu, 26 Juni 2022, pukul 21.03 WIB.

 

 

27 thoughts on “Melihat Realita Pelecehan Seksual Melalui Film Penyalin Cahaya”
  1. My brother suggested I might like this website. He was totally right. This post actually made my day. You cann’t imagine just how much time I had spent for this information! Thanks!

  2. My spouse and I absolutely love your blog and find the majority of your post’s to be what precisely I’m looking for. Would you offer guest writers to write content to suit your needs? I wouldn’t mind composing a post or elaborating on many of the subjects you write regarding here. Again, awesome blog!

  3. Greetings I am so thrilled I found your weblog, I really found you by error, while I was researching on Digg for something else, Anyhow I am here now and would just like to say kudos for a remarkable post and a all round thrilling blog (I also love the theme/design), I dont have time to look over it all at the minute but I have book-marked it and also added in your RSS feeds, so when I have time I will be back to read a great deal more, Please do keep up the superb jo.

  4. My brother suggested I might like this blog. He was totally right. This post actually made my day. You cann’t consider just how so much time I had spent for this information! Thank you!

  5. My brother suggested I might like this website. He was totally right. This post actually made my day. You cann’t imagine just how much time I had spent for this information! Thanks!

  6. whoah this blog is magnificent i love reading your articles. Stay up the good work! You realize, a lot of people are searching around for this info, you can help them greatly.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *