Sumber: nytimes.com
Sumber: nytimes.com

Kehidupan mahasiswa tidak luput dari hubungan antar lawan jenis. Hubungan percintaan di kalangan mahasiswa merupakan perkara normal. Untuk sebagian mahasiswa, kehidupan percintaan sangat penting  karena bisa dijadikan sebagai sebuah motivasi dan sebagai teman dikala merasa kesepian ataupun senang.

Terkadang, kehidupan percintaan mahasiswa sering dikaitkan dengan masalah gejala sosial dan secara tidak langsung menyebabkan hal-hal lain terganggu seperti akademis, finansial, dan tanggung jawab. Tak heran jika mahasiswa bisa melakukan apa saja jika sedang jatuh cinta  atau istilahnya buta karena cinta. Buta karena cinta bisa jadi sebuah ancaman bagi seorang yang terjatuh dalam hubungan yang tidak sehat.

Bisa saja apabila seseorang terpikat oleh ungkapan persuasif dari pasangannya dan membuatnya memberikan apa saja yang pasangannya inginkan meskipun mengarah kepada hal asusila seperti memberi foto dan video vulgar. Hal asusila itulah awal dari terjadinya kasus revenge porn yang ada di sekitar kita. Bagi pelaku, hal asusila tersebut merupakan bahan sebagai ancaman kepada pasangannya, jika ke depannya terjadi hal-hal yang tidak ia inginkan dalam hubungannya.

Revenge porn atau pornografi balas dendam adalah bentuk kekerasan seksual berbentuk cyber. Biasanya berkaitan dengan pemaksaan atau ancaman terhadap seseorang dan umumnya terjadi pada perempuan. Revenge porn terjadi tatkala mantan kekasih atau pihak ke tiga menyebarkan konten asusila atau pornografi di dunia maya yang berhubungan dengan korban seperti foto, video, dan rekaman suara yang dibuat sepengetahuan dan persetujuan korban, atau bahkan dibuat tanpa sepengetahuannya.

Kasus revenge porn ini digunakan pelaku sebagai alat guna memaksa perempuan untuk melakukan sesuatu, seperti meminta uang, mengancam, dan dapat berlanjut pada kekerasan seksual.

Latar Belakang Terjadinya Revenge Porn dan Dampaknya Bagi Korban

Revenge porn terjadi karena hubungan yang tidak sehat di mana pelaku awalnya meminta pasangannya untuk membuat konten asusila tersebut yang biasanya dibarengi dengan bujuk rayu yang persuasif, paksaan terus menerus, hingga ancaman agar pasangannya memberikan yang dia inginkan.

Pelaku revenge porn bertujuan untuk membuat malu dan menghancurkan hidup korban karena merasa terendahkan oleh korban sebab tidak terima hubungannya dengan korban selesai. Selain mantan pacar, tak dapat dipungkiri jika yang masih jadi pasangan saja bisa menjadi pelaku dengan tujuan ingin menginginkan sesuatu yang lebih dari pasangannya ataupun seseorang yang baru saja ia kenali di media sosial.

Menurut Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan siber berbasis gender (KSBG) salah satunya revenge porn. Bentuk KSBG pada umumnya seperti mengontrol atau menekan perempuan, seperti penyebaran konten dan pendekatan untuk memperdaya agar mendapat keuntungan seksual. Komnas Perempuan menegaskan bahwa KSBG meningkat 83 persen sejak terjadinya pandemi di tahun 2020. Kekerasan berbasis gender merupakan nilai-nilai patriarki yang memandang perempuan sebagai subordinat laki-laki sehingga laki-laki seakan mempunyai hak untuk mengontrol perempuan baik itu mengendalikan seksualitas dan identitas gender perempuan.

Revenge porn lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pelaku yang sebagian besar adalah laki-laki, yang menyebarkan foto mantan kekasihnya menikmati kekuasaan atas diri perempuan dengan mengontrol tubuh perempuan tersebut.

Hal ini dikarenakan adanya konstruksi sosial yang menganggap bahwa perempuan sebagai objek seksualitas, tubuh perempuan hanya sebatas hiasan. Sejalan dengan anggapan bahwa patriarki merupakan akar masalah dari penindasan kepada perempuan.

Dampak yang terjadi bagi korban revenge porn adalah risiko hilangnya rasa percaya diri maupun percaya terhadap orang lain, trauma, gangguan mental, bisa mengakibatkan depresi dan kasus bunuh diri akibat tersebarnya konten asusila. Korban pada kasus ini juga perempuan, sering kali dianggap sebagai orang yang paling bersalah dan tidak jarang banyak orang sekitar yang mencapnya sebagai perempuan yang murahan.  

Pencegahan Terjadinya Revenge Porn dan Cara Mendukung Korban

Di dalam lingkungan kampus mungkin tak sedikit yang memiliki pengalaman ini karena belum ada keterbukaan  dan sosialisasi mengenai kasus revenge porn. Sebagai mahasiswa, kita enggan hal ini terjadi di dalam sebuah hubungan. Maka dari itu, ada beberapa hal yang mungkin dapat mencegah terjadinya revenge porn, seperti:

  1. Kenali lebih dalam pasangan kita.
  2. Berusaha tidak memberi konten-konten yang berbau asusila ataupun seksual kepada siapa pun termasuk kepada pasangan.
  3. Selalu hati-hati dengan lingkungan dan ciptakan pemahaman bahwa penyebaran hal asusila atau pornografi bukan hal baik.
  4. Memiliki sifat keterbukaan terhadap keluarga.
  5. Selalu landasi hubungan kita dengan dasar saling sepakat dan percaya.

Pencegahan adalah obat yang ampuh, dan cara yang terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan berpikir matang-matang dalam memilih pasangan dan menghindari mengambil foto pribadi yang bersifat eksplisit.

Selain itu, salah satu cara untuk mendukung korban, yang pada umumnya adalah perempuan, maka hindarilah anggapan bahwa yang terjadi kepada perempuan sebagai korban adalah akibat dari perilakunya sendiri. Ketika para korban yang seharusnya memperoleh keadilan dan perlindungan, mereka malah mendapat kecaman dari orang-orang sekitar. Hal ini lah yang membuat perempuan atau korban enggan untuk melaporkan apa yang telah dialaminya.

FERLY ARLIANSYAH

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Sumber:

Eti Oktaviani, SH., Mengenali Revenge Porn, Salah Satu Bentuk Kekerasan Seksual Melalui Dunia Maya. Diakses dari lbhsemarang.id pada 1 Maret 2022 pukul 16.40 WIB.

Utami Nurhasanah, Cinta Ditolak Revenge Porn Bertindak. Diakses dari peacegen.id pada 4 April pukul 22.55 WIB.

Komnas Perempuan, PELUNCURAN CATAHU KOMNAS PEREMPUAN 2022, Peningkatan Jumlah Kasus KBG di Tahun 2021 Menjadi Alarm Untuk RUU TPKS Segera Disahkan. Diakses dari komnasperempuan.go.id pada 4 April pukul 23.10 WIB.

Abdul, M & Wulan, J.(2020). Studi Terhadap Seorang Perempuan Sebagai Korban Revenge Porn di Pekanbaru, SISILAINREALITA, 5(1), 1-15.

30 thoughts on “Revenge Porn di Lingkungan Mahasiswa”
  1. Add help center information for victims, if campus has one. But if not, just include the help center information that the victim can access. It’ll be helpful. Pencegahan is a key, but there maybe victims who are confused, scared, and don’t know what to do.

  2. Excellent post. I used to be checking continuously this blog and I am inspired! Very useful information specially the remaining phase 🙂 I deal with such info a lot. I used to be seeking this particular info for a long timelong time. Thank you and good luck.

  3. hey there and thank you for your information I’ve definitely picked up anything new from right here. I did however expertise some technical issues using this site, since I experienced to reload the web site a lot of times previous to I could get it to load properly. I had been wondering if your hosting is OK? Not that I am complaining, but sluggish loading instances times will often affect your placement in google and can damage your high quality score if advertising and marketing with Adwords. Anyway I’m adding this RSS to my e-mail and can look out for a lot more of your respective intriguing content. Make sure you update this again soon.

  4. Wow that was strange. I just wrote an very long comment but after I clicked submit my comment didn’t show up. Grrrr… well I’m not writing all that over again. Anyway, just wanted to say fantastic blog!

  5. Its like you read my mind! You seem to understand so much approximately this, like you wrote the guide in it or something. I feel that you could do with some p.c. to drive the message house a bit, however other than that, this is wonderful blog. An excellent read. I’ll definitely be back.

  6. Hmm it seems like your site ate my first comment (it was extremely long) so I guess I’ll just sum it up what I submitted and say, I’m thoroughly enjoying your blog. I as well am an aspiring blog blogger but I’m still new to the whole thing. Do you have any recommendations for first-time blog writers? I’d genuinely appreciate it.

  7. I used to be recommended this website by way of my cousin. I am not sure whether this submit is written by means of him as no one else realize such targeted approximately my problem. You are amazing! Thank you!

  8. Someone necessarily lend a hand to make significantly articles I would state. This is the first time I frequented your web page and thus far? I amazed with the research you made to create this actual publish incredible. Fantastic activity!

  9. My brother suggested I might like this website. He was totally right. This post actually made my day. You cann’t imagine just how much time I had spent for this information! Thanks!

  10. Hmm is anyone else having problems with the images on this blog loading? I’m trying to figure out if its a problem on my end or if it’s the blog. Any feedback would be greatly appreciated.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *