Potret gedung depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Pasundan (UNPAS) jalan Lengkong No.68, Bandung. (Rizki Anugrah K/JUMPAONLINE)
Potret gedung depan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Pasundan (UNPAS) jalan Lengkong No.68, Bandung. (Rizki Anugrah K/JUMPAONLINE)

Kampusiana, Jumpaonline – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) akan menggelar Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) di semester genap tahun akademik 2021-2022, pada 7 Februari 2022. Kunkunrat, Wakil Dekan I FISIP Unpas khawatir, jika terlalu lama dilakukannya perkuliahan daring akan menimbulkan learning loss pada mahasiswa. Namun kepastian digelarnya PTMT ini tetap tergantung dari regulasi baru terkait PTMT dari pemerintah nanti.

“Bila terlalu lama dilakukan perkuliahan daring, itu terjadi istilahnya learning loss. Untuk PTMT terbit suratnya sudah, segala macam, itu kan pengumuman sudah. Hanya saja, kepastian itu tergantung. Kalau datang regulasi baru yang menyetop, ya PTMT akan di stop,” ucap Wakil Dekan I, Kunkunrat saat wawancara di ruangannya pada Senin, 17 Januari 2022.

Zharfan, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 mengaku cukup senang dengan berita PTMT ini, karena belum pernah merasakan perkuliahan tatap muka di kampus.

“Pertama saya cukup excited karena belum pernah ngerasain pertemuan tatap muka di kampus, jadi cukup senang lihat pengumumannya,” ucap Zharfan, saat dihubungi via WhatsApp pada Selasa, 18 Januari 2022.

Menurut Zharfan, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan perkuliahan tatap muka, yaitu mental dan kebiasaan belajar. Di luar itu, ia merasa siap melaksanakan PTMT.

“Kalau dari aku paling mental dan kebiasaan belajar aja sih, karena kan sudah 3 semester perkuliahan secara daring, jadi mungkin harus disiapkan lagi kedua hal itu. Di luar hal itu siap sih, sebenarnya kan dari awal juga inginnya tatap muka, tapi pandemi tidak bisa kita kontrol,” tutur Zharfan.

Sementara itu di satu sisi, Y, mahasiswi FISIP yang meminta untuk disamarkan identitasnya tidak setuju akan wacana PTMT ini, karena kondisi pandemi yang belum selesai. Ditambah virus Omicron yang sudah mulai masuk ke Indonesia membuat Y khawatir.

“Sebenarnya kalau untuk sekarang agak kurang setuju, karena virus Omicron yang aku tahu sudah mulai masuk ke Indonesia, meskipun mungkin belum ada kasusnya di Bandung, tetap saja sih. Kita kan tidak tahu virusnya akan menyebar dengan cepat atau tidak, karena setahu aku juga yang terpapar virus itu tidak menimbulkan gejala. Jadi kurang setuju kalau sekarang,pungkas Y saat dihubungi via WhatsApp pada Selasa, 18 Januari 2022.

RIZKI ANUGRAH KUSUMAH

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *