Sumber : www.imdb.com

Judul        : Gridiron Gang
Durasi      : 125 Menit
Rilis          : 15 September 2006
Genre       : Biografi | Drama | Criminal
Sutradara :  Phil Joanou
Pemeran  :  Dwayne Jhonson, Xzibit, L. Scott Caldwell

 

Remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Berupaya meninggalkan sifat kanak-kanak yang lemah dan penuh ketergantunan, yang biasa kita ketahui dimiliki seorang anak. Akan tetapi belum mampu bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun masyarakat. Pergolakan emosi juga menjadi salah satu perkara di masa remaja ini. Problematika yang dialami pun beragam, semisal nya  hal percintaan, persaingan, hingga tindakan kriminal. Komplikasi itu pun menjadi intisari kehidupan remaja yang berujung pada krisis penyimpangan perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada. Gridiron Gang, membahas ragam kenalakan remaja yang menjelma menjadi aksi kriminal dan cara menanggulangi nya tanpa kekerasan..

***

Gridiron Gang bukanlah film baru, ini film yang sudah cukup lama. Sebuah film yang di angakat dari kisah nyata film hasil dokumenter Lee Stanley. Alkisah pada tahun 1993, angka tindak kriminal kalangan remaja di Amerika Serikat mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Biasanya, dilatarbelakangi dengan berbagai macam aksi kriminal seperti, pencurian, narkoba, hingga pembunuhan. Tidak sedikit dari mereka yang berakhir di jeruji penjara.

Salah satu faktor penyebab tinggi angka kriminal lantaran renggang nya hubungan dengan keluarga, desakan ekonomi, pengaruh masuknya geng di amerika. Lewat kelompok inilah, mereka mengambil bagian dalam kejahatan dan menebar eksistensi dengan cara yang salah. Pada akhirnya mereka menganggap penjarahan, pencurian, perkelahian, narkoba, pembunuhan, yaitu hal yang dihalalkan.

Masuk penjara di usia belia, tidak memberikan imbas jera bagi mereka. Malah menjadi ajang kompetisi, dan balas membalas dendam antar anggota gang masing-masing. Tercatat sebanyak 75%, diantara mereka yang bebas, niscaya akan kembali melakukan aksi kriminal atau maut menjemput di jalanan karena konflik geng yang tak berujung.

Melihat hal itupun, Sean Porter (Dwayne Jhonson), Malcolm Moore (Xzibit) seorang sipir di penjara remaja Camp Kilpatrikc, berusaha merubah keadaan dengan memberikan buah pikiran, untuk mengurangi angka kriminal dan kenalakan remaja Amerika Serikat melalui cara mereka sendiri.

Para penjahat kecil itu diberi kesempatan untuk membuktikan diri mereka bahwa mereka bukanlah sampah masyarakat. Beberapa dari mereka dipilih untuk mengikuti program olahraga rugby, bernama Mustang Football Club. Mereka diberi pelatihan cara bermain rugby dan pelajaran solidaritas, rasa tanggung jawab, saling menghargai satu sama lain dan sebagainya. Bahkan mereka dapat kesempatan untuk bertanding ke liga rugby melawan tim-tim semi pro dari distrik lain yang sebaya, tapi bukan dari penghuni penjara remaja. Sehingga saat momen itu, mereka belajar arti kekalahan, kegagalan, kesedihan, dan begitu berartinya kekompakan dalam sebuah tim.

Pertandingan demi pertandingan mereka lewati, mereka mulai unjuk gigi dengan kemenangan kemenangan yang diraih. mereka mulai terbiasa menjauhi gaya hidup gang yang sebelumnya sangat sulit ditinggalkan. Juga sifat tanggung jawab, menghargai satu sama lain, dan arti solidaritas sebenar-nya menjadi penggalan penting perjalanan yang mengantarkan mereka menuju kemengangan.

Satu tahun berjalan, program olahraga rugby Mustang menghasilkan angin positif bagi para orang tua mereka. Program tersebut meraih kesuksesan, mampu menurunkan sebagian besar sisi kenakalan dari para remaja yang mengikuti program tersebut. Tercatat 24 remaja yang dibebaskan, akhirnya ada yang kembali bersekolah, menyusul 3 orang memiliki pekerjaan tetap. Tetapi ibanya 5 orang dari mereka kembali mendekam ke penjara.

Film Gridiron Gang memang film yang tidak cukup populer dibandingkan dengan film terkenal ditahun rilisnya. Dari sisi cerita yang ditampilkan memang tidak menarik bagi kaum haus asmara. Tetapi disetiap sudut cerita, kita dapat menyimpulkan makna perihal pentingannya sifat solidaritas, tanggung jawab, menghargai satu sama lain, serta berguna-nya bimbingan, untuk menyeimbangkan pertumbuhan remaja krisis identitas yang tidak tahu arah tujuan hidup dan hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan kelompoknya. Bagaikan mutiara hitam yang belum terasah.

 

MUHAMMAD RIZALDI NUGRAHA

31 thoughts on “Mutiara Hitam Yang Belum Terasah”
  1. Just desire to say your article is as amazing. The clarity in your post is just cool and i could assume you’re an expert on this subject. Well with your permission allow me to grab your RSS feed to keep up to date with forthcoming post. Thanks a million and please continue the gratifying work.

  2. Simply want to say your article is as amazing. The clearness in your post is simply nice and i can assume you are an expert on this subject. Well with your permission allow me to grab your RSS feed to keep up to date with forthcoming post. Thanks a million and please keep up the gratifying work.

  3. I’m not sure why but this blog is loading extremely slow for me. Is anyone else having this issue or is it a problem on my end? I’ll check back later and see if the problem still exists.

  4. Can I simply say what a relief to find somebody who really knows what they’re talking about on the internet. You definitely understand how to bring an issue to light and make it important. More and more people need to read this and understand this side of the story. It’s surprising you’re not more popular because you definitely have the gift.

  5. The other day, while I was at work, my sister stole my iphone and tested to see if it can survive a 40 foot drop, just so she can be a youtube sensation. My iPad is now broken and she has 83 views. I know this is entirely off topic but I had to share it with someone!

  6. Hi there, I think your site could be having internet browser compatibility issues. When I look at your site in Safari, it looks fine however, if opening in Internet Explorer, it has some overlapping issues. I just wanted to give you a quick heads up! Other than that, fantastic blog!

  7. A person necessarily lend a hand to make critically articles I would state. This is the first time I frequented your web page and to this point? I amazed with the research you made to create this actual publish incredible. Great task!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *