Zaky Yamani (tengah) sedang mendengarkan peserta bedah buku bertanya seputar buku Bandar (Elia Nurindah Sari/JUMPAONLINE)
Zaky Yamani (tengah) sedang mendengarkan peserta bedah buku bertanya seputar buku Bandar (Elia Nurindah Sari/JUMPAONLINE)

Bandung, JumpaOnline – Lembaga Budaya (Lembud) Unpas mengadakan bedah buku Bandar karya Zaky Yamani di Kantor Lembud Unpas gedung A lantai 4 kampus IV Unpas Setiabudi. Kajian rutin yang diadakan setiap minggu tersebut, kali ini mengangkat tentang buku berbentuk novel yang bertajuk Bandar: Keluarga, Darah dan Dosa Yang diwariskan.

Pembicara utama dalam bedah buku ini adalah Zaky Yamani yang tak lain adalah penulis dari buku Bandar tersebut. Zaky, dalam novelnya menggambarkan Dewi sebagai tokoh kunci yang menginterpretasikan sosok yang berani keluar dari segala aturan yang menjerat, yang berani hidup dalam kesulitan ekonomi hingga ia berani mengambil keputusan untuk berbisnis ganja demi menyambung hidup keluarganya. Dikomparasikan dengan Parlan, yang tak lain adalah cucu dari Dewi, yang bermimpi menghapus dosa dengan sekolah hukum, dengan membayangkan sejarah hidup neneknya yang diceritakan oleh Gaffar, anak Dewi.

“Saya mengemas cerita dalam buku Bandar ini, agar bagaimana seseorang dapat melakukan kehidupan saat ini sebagai hasil belajar dari sejarah hidupnya,” tutur Zaky yang ditemui Jumpaonline usai bedah buku, Sabtu, 31 Januari 2015.

Zaky yang mengaku banyak terinspirasi dari tulisan Pramoedya Ananta Toer ini, mengharapkan melalui novelnya, seseorang dapat melakukan hal-hal yang baik, mengubah cara pandang seseorang terhadap sejarah-sejarah hidupnya sekalipun itu hal yang pahit. Buku Bandar ini merupakan buku perdana yang ditulis oleh Zaky Yamani pada tahun 2002, dan diterbitkan pada Februari tahun 2014 kemarin.

 

ELIA NURINDAH SARI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *