Ilustrator: Mena Dewi

Kampusiana, Jumpaonline – Sebagian besar mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2023 mengeluhkan terkait Test for International Communication (TOEIC) yang websitenya bermasalah. Ujian ini dilaksanakan pada 6 hingga 9 Januari 2025 lalu. Tes tersebut dilakukan melalui situs https://uptbahasaasing-fkipunpas.com/ yang dikelola oleh pihak FKIP.

Nizar Shofyan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi mengungkapkan bahwa ia dan hampir seluruh teman sekelasnya mengalami kendala saat mengerjakan tes TOEIC. Sebagian besar terkendala dari koneksi internet, situs yang eror, dan soal yang tidak sinkron dengan audio di setiap chapter. 

‘’Waktu pengerjaan ada teman yang sisa 30 soal lagi, [tiba-tiba] keluar sendiri, gak bisa lanjut dan langsung muncul nilainya,” jelasnya. 

Vera Nurjihan, salah satu mahasiswa Prodi PBSI juga mengalami kendala serupa. Ia mengatakan bahwa masalah terjadi pada proses verifikasi wajah yang tidak terdeteksi meskipun telah dicoba berulang kali. Akibatnya, ia tidak dapat mengikuti tes hingga selesai. 

‘’Sebenarnya waktu registrasi lancar, tapi pas ujiannya itu gak ke deteksi dan loading terus, udah dicoba beberapa kali, tetap kayak gitu,‘’ ujarnya.

Marlia, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Bahasa Asing FKIP, mengaku bahwa, mayoritas kendala yang terjadi pada mahasiswa, memang sudah pihak Lab prediksi. Ia juga mengatakan jika pihak Lab sudah mencari tahu permasalahan yang terjadi dan menelusuri penyebabnya untuk evaluasi selanjutnya. 

‘’Kalau dari sistem tidak ada masalah karena mayoritas mahasiswa berhasil mengerjakan, yang tidak berhasil mengerjakan itu minoritasnya. Jadi bukan sistemnya yang bermasalah, mungkin masalah personal dari masing-masing mahasiswanya,‘’ tegas Marlia.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa verifikasi di setiap sesi dilakukan untuk mencegah adanya joki dalam sistem online, meskipun prosesnya dianggap rumit. Tanpa verifikasi yang ketat, risiko kecurangan dinilai akan lebih tinggi.

‘’Kalau onsite tidak perlu verifikasi pun aman, cukup verifikasi saat datang. Tapi kalau daring kan susah, sehingga dilakukanlah verifikasi setiap sesi untuk menghindari kecurangan,’’ pungkasnya. 

Selanjutnya, ia menerangkan bahwa pelaksanaan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) direncanakan ketika semester genap. Untuk mendukung kelancaran ujian, pihaknya berencana bekerja sama dengan UPT Lab Komputer guna memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer. 

“Kami akan berkolaborasi dengan labkom untuk meminjam laptopnya, khawatirnya kalau online akan banyak kendala,” terangnya saat diwawancarai melalui telepon pada, 21 Januari 2025.

 

Reporter data: KHAIRUN NISYA

Penulis: ASTI PRESTIANA DEWI

Editor: NIPA RIANTI NUR RIZKI DEWI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *