
Kampusiana, Jumpaonline – Pengecekan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di Kampus I Universitas Pasundan (Unpas) Lengkong dinilai masih kurang optimal. Hal ini terjadi karena adanya ketidakkonsistenan dari ketegasan pihak pengelola parkir. Di sisi lain, mahasiswa juga terkadang lalai menunjukkan STNK-nya saat meninggalkan area kampus.
Budi Suhayat, selaku Pengelola Parkir, mengatakan bahwa, pengecekan STNK memang seharusnya berjalan dengan konsisten. Budi meneruskan, kesulitannya saat memintai mahasiswa untuk menunjukkan STNK-nya terjadi karena kurangnya kesadaran dan ketidakkooperatifan mengenai penaatan kebijakan tersebut.
“Kadang-kadang banyakan yang rungsing [mahasiswanya] kalau dicek gitu, teh, ribet kayaknya, tuh,” katanya saat diwawancarai pada Selasa, 17 Desember 2024.
Budi menambahkan, bahwa kebijakan ini dimulai pada saat Pandemi COVID-19 berlangsung. Ia meneruskan, sebelumnya pengecekan dilakukan menggunakan kartu parkir, namun apabila tidak ada kartu parkir, pengecekan baru dilakukan menggunakan STNK.
Heka, salah satu Mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional, menyampaikan bahwa, ia belum pernah dimintai untuk menunjukkan STNK saat akan keluar parkiran. Heka meneruskan, bahwa pengecekan STNK ini seharusnya dilakukan secara rutin dan bukan hanya dilakukan jika ada kejadian saja.
“Bagian depan itu tidak optimal, jadi itu tuh hanya diberlakukan ketika ada permasalahan-permasalahan seperti kemarin, ada pencurian motor, tuh, baru pengecekkannya berjalan lagi,” ucapnya.
Heka menambahkan, bahwa pengoptimalan kebijakan penunjukkan STNK belum terlaksana di area parkir belakang. Dengan tidak adanya penjagaan di area tersebut, menurutnya, mahasiswa menjadi bebas keluar masuk dari tempat parkir tanpa dilakukan pengecekan STNK.
Bunga, Mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial, menuturkan bahwa, ia sendiri pernah merasakan adanya pengecekan STNK di tahun 2023, tetapi di tahun ini, ia belum lagi dimintai untuk menunjukkan STNK-nya kembali. Ia pun berpendapat, bahwa pengecekan STNK ini perlu diberlakukan lagi untuk memperjelas kepemilikan kendaraan.
“Soalnya kita juga gak tau nih yang keluar masuk siapa gitu, terus juga kita gak tau motor ini milik dia atau bukan,” tuturnya.
MOCH. RAFI GUSTIAWAN
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor: DONI SETIAWAN