
Kampusiana, Jumpaonline – Tumpukan sampah yang ada di dalam gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) saat kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Pasundan menjadi hal yang mengganggu mobilitas peserta dan panitia. Meski telah disediakan tempat sampah pada area peserta, nyatanya masih banyak sampah yang berserakan di area dalam gedung Sabuga.
Rifaldi, mahasiswa baru Fakultas Hukum, menyampaikan bahwa tumpukan sampah yang berserakan sangat mengganggu mobilitas dalam akses keluar masuk Auditorium Hall Sabuga. Ia menyebutkan, alasan terjadinya penumpukan sampah tersebut yaitu karena penempatan tempat sampah yang kurang strategis.
“Beberapa layout (tempat sampah-red) yang sempit juga. Dari sananya aja yang kurang diperingatkan dan untuk layout tempat sampahnya juga banyak yang gak keliatan,” ujarnya.
Jajang, salah satu staf kebersihan Sabuga mengatakan, ia dan rekannya telah mengupayakan berbagai cara untuk mengelola sampah yang berada di Sabuga. Di antaranya seperti menyediakan tempat sampah di beberapa titik strategis dan juga menyediakan trash bag di setiap barisan kursi, untuk mempermudah mahasiswa dalam menjangkaunya. Namun, terkait hal tersebut dirasa belum efektif karena banyaknya sampah yang berceceran.
“Sebetulnya pihak Sabuga sudah menyediakan tempat sampah di beberapa titik, meskipun ternyata tidak mencukupi karena sampahnya terlalu banyak,” katanya.
Ia juga menambahkan, pihak Sabuga memberikan ketentuan pada pihak Universitas untuk mengimbau mahasiswa dalam menjaga kebersihan. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait hal mendasar seperti menjaga kebersihan ini.
Cartono, Wakil Rektor Bidang Belmawabud, menjelaskan bahwa pihak Universitas telah memberikan pengertian dan imbauan pada seluruh mahasiswa baru. Hal ini ia utarakan melihat potensi terjadinya penumpukan sampah akibat banyaknya peserta yang hadir. Namun, hal tersebut pada akhirnya dikembalikan pada kesadaran masing-masing individu.
“Dari pihak kampus kita sudah berusaha untuk mengurangi sampah seperti memberi imbauan, bahkan kampanye pengelolaan sampah sudah digelorakan,” jelas Cartono.
ADE NURUL AULIA
DINDA MAHARANI
Editor: CANDRA OKTA AHMADI