Potret penampilan Lisma Unpas sedang membawakan puisi dramatik berjudul “Kudapan” pada Hari Teater Sedunia Rabu, 27 Maret 2024 di Gedung Sate Bandung. (Khairun Nisya/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lingkung Seni Mahasiswa (Lisma) Universitas Pasundan mempersembahkan puisi dramatik bertemakan “Darurat Pangan Mati Terkubur di Tanah Subur” yang berjudul “Kudapan”. Acara peringatan Hari Teater Sedunia ini diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teater (KMT) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung pada Rabu, 27 Maret 2024 bertempat di depan Gedung Sate Bandung.

Deni Setiawan, Koordinator Teater dan Sastra Lisma, menerangkan, bahwa tema yang bergaris besar Krisis Pangan ini diinisiasi oleh teman-teman dari setiap UKM yang masuk sebagai partisipan, terutama KMT ISBI Bandung. Tema ini diusung berdasarkan kondisi sistematika geopolitik terkini di Indonesia,  yang mana dari segi ekonomi dan kebutuhan pokoknya semakin krisis dari segi pangan terutama pasca pemilihan umum. 

“Setiap tahun, khususnya di komunitas-komunitas teater dan UKM, setiap tanggal 27 Maret memang selalu merayakan Hari Teater Sedunia. Bukan hanya sekedar melestarikan, saya rasa  perlu untuk lebih jauh dikembangkan lagi,” jelas Deni. 

Michael Ropa Sinamo, Aktor sekaligus pencipta puisi, mengatakan, puisi tersebut secara tidak langsung dikemas untuk mengajak para pendengar bukan hanya sekedar bersuara. Tetapi harus ikut berpartisipasi dengan memberikan solusi terkait kondisi geopolitik terkini yang terjadi di Indonesia.

“Saya harap sih agar lebih banyak lagi wadah untuk para tokoh dan aktor-aktor teater untuk bisa lebih luas lagi untuk menyalurkan potensi mereka dimana mereka bisa tampil,” tambah Michael.

Rafa, sebagai Mahasiswa jurusan Antropologi Budaya ISBI Bandung, mengharapkan kedepannya semakin banyak tempat lebih luas untuk para pegiat seni mengekspresikan karyanya. Menurutnya, orang-orang perlu menyadari bahwa seni bukan merupakan hal yang sepele, tetapi seni merupakan hal besar yang membanggakan.

“Aku sendiri sebagai orang awam yang bukan penggiat teater, mungkin aku ngerasanya amazed dengan acaranya. Selain perayaan besar bagi para penggiat teater, dengan adanya acara ini, kita bisa menyuarakan suara-suara, menyuarakan mosi- mosi yang mungkin kurang media untuk menyuarakan hal-hal tersebut,” ucap Rafa sebagai pengunjung.

KHAIRUN NISYA

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: PRITA STANIA A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *