Potret pembukaan seminar “Pendidikan Hukum dan Virtual Reality di Auditorium Graha Oesadi Kampus FH Unpas Lengkong pada Selasa, 21 November 2023. (Naurah Aprilia/JUMPAONLINE)

Kampusiana, Jumpaonline – Fakultas Hukum (FH) Unpas mengadakan seminar bertajuk “Pendidikan Hukum dan Virtual Reality” di Auditorium Graha Oesadi Kampus I Unpas Lengkong pada Selasa, 21 November 2023. Seminar ini menghadirkan empat narasumber utama yang terdiri dari Bambang Sugiharto, Shidarta, Widodo Dwi Putra, dan Awaludin Marwan.

Anthon F. Susanto, Dekan FH, menjelaskan bahwa program Virtual Reality (VR) ini tadinya menjadi sebuah alternatif ketika proses pendidikan luring beralih menjadi proses daring, di mana dalam penggunaannya menggunakan perangkat digital. Pandemi yang cepat berangsur membaik, menyebabkan modifikasi ulang untuk nantinya Virtual Reality ini bisa diadaptasikan ketika sudah rampung dari pandemi.

“Program ini sudah dilaksanakan selama dua tahun. Tahun pertama sudah selesai kita lakukan dan menghasilkan sebuah buku. Setelah diskusi ini kami akan melakukan simulasi bagaimana para siswa atau mahasiswa itu bisa merasakan atau melakukan dalam proses interaksi di ruang virtual,” jelasnya.

Dewi Astri Yustia, Wakil Dekan 1 FH mengatakan kini mereka menemukan titik temu dari hasil penelitian yang dilakukan setahun lalu. FH sendiri mendapatkan hibah dari Tim Peneliti Kemendikbud Dikti dalam penelitiannya  untuk mengkolaborasikan kecanggihan teknologi IT dalam memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat. 

“Hari ini kita mensosialisasikan dan mendiskusikan tentang bagaimana virtual ini menjadi sarana bagi pendidikan hukum di masyarakat,” ujarnya.

Ia menyampaikan, pada tahun kedua ini FH mencoba menguji publikasi hasil penelitiannya kepada masyarakat, salah satunya mencoba terlebih dahulu pada masyarakat yang ahli dalam bidang hukum. 

Ia juga menambahkan, tahun kemarin penelitian ini sudah dilakukan uji coba di beberapa sekolah menengah atas di Bandung, melalui pendidikan-pendidikan hukum lewat Virtual Reality, di mana hal ini akan lebih mudah dicerna dibandingkan melakukan penyuluhan hukum.

“Dengan Virtual Reality ini sebetulnya sebagai upaya bagi kami untuk bagaimana memberikan pendidikan bagi hukum berdasarkan lebih mudah, dan lebih bisa diterima,”pungkasnya. 

NAURAH APRILIA 

Pengurus LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: DONI SETIAWAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *