
Bandung, Jumpaonline– Aksi Kamisan Bandung kembali menggelar aksinya yang ke-400 dengan tajuk “Keadilan Tertiup Angin” pada Kamis, 5 Oktober 2023 di Taman Cikapayang Kota Bandung. Aksi ini diadakan sebagai bentuk peringatan sekaligus refleksi satu tahun tragedi kanjuruhan.
Rizki Fauzan, pegiat aksi menyampaikan, pemilihan tajuk didasarkan pada insiden tewasnya 135 orang dalam tragedi Kanjuruhan akibat penembakan gas air mata. Saat itu, menurut aparat kepolisian, gas air mata “tertiup angin” sehingga menyebabkan banyaknya korban jiwa.
“Karena kita tahu saat proses pengadilan, si polisi beralasan meninggalnya 135 orang itu karena gas air matanya tertiup angin. Ya, angin mah bisa dimana saja tapi kenapa gas air matanya itu ditembakan pada mereka,” ucapnya.
Fay, perwakilan aksi kamisan mengutarakan, aksi kali ini tak hanya mengangkat soal tragedi kanjuruhan saja, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para peserta aksi untuk menyuarakan dan merefleksikan keresahannya. Salah satunya menyoroti soal tindakan represifitas aparat yang semakin marak terjadi.
“ Ada juga kawan-kawan yang menyampaikan hari ini sebagai peringatan hari jadi TNI dan kita melihat keberpihakannnya pada para investor yang juga melakukan kesewenang-wenangan dan lebih banyak lagi kasus-kasus represifitas aparat,” ungkapnya.
Ia turut menambahkan, selain sebagai bentuk perjuangan pengusutan tragedi Kanjuruhan, aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap kapitalisasi modern di dunia sepak bola. Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap merawat ingatan dan menolak lupa terhadap banyaknya isu-isu pelanggaran HAM oleh negara.
“Menolak lupa agar terus memperluas semangat pergerakan perjuangan,” pungkasnya.
Adinda Malika
Pengurus LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor: Candra Okta Ahmadi