Potret salah satu adegan dari pertunjukan teater Bon Puppet pada Minggu, 15 Januari 2023 di Gelanggang Olah Rasa, Jalan Bukit Pakar Utara No 31, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung. (M. Ridho Imanulloh/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline Teater Bon Puppet bertajuk “Broom… brmm.. brmm..” yang digelar oleh sekelompok alumni Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Gelanggang Olah Rasa, Jalan Bukit Pakar Utara No 31, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung pada Sabtu, 14 Januari – Minggu, 15 Januari 2023 mementaskan teater boneka.

Yudhistira, sebagai art director, menuturkan, tujuan Teater Bon Puppet dibuat dari keresahan dengan keadaan kampus ISBI yang tidak pernah membuat project sebuah media, hingga dibuatlah sebuah project gabungan dari berbagai jurusan, sehingga tercipta sebuah teater boneka.

“Tujuan bon puppet dibikin untuk memenuhi isu pribadi, merasa resah dengan keadaan kampus yang banyak jurusannya tapi gak pernah bikin satu project sebuah media,” ungkap Yudhistira.

Riyanti, salah satu penulis naskah, mengatakan, konsep Teater Bon Puppet terinspirasi dari benda-benda dekat dengan keseharian manusia, tetapi terkadang tak disadari. Media yang digunakan dalam teater ini juga sederhana, salah satunya seperti sapu.

“Kita lihat sapu digunakan hanya untuk membersihkan saja, kalau udah dibersihin, udah selesai. Sedangkan benda lain seperti handphone, bisa digunakan untuk apapun. Akhirnya, seperti di pertunjukan, bahwa si sapu bertingkah biar digunakan lagi,” ujar Riyanti.

Teater Bon Puppet telah ada sejak tahun 2019 dan telah digelar sebanyak tiga kali. Untuk teater kali ini, naskah pertunjukan sudah ditulis sejak Desember 2021 dan akhirnya dapat ditampilkan pada Sabtu kemarin.

 “Untuk proses sebenernya udah dari Desember 2021 naskah ini, dan sebenarnya ini pementasan ketiga. Sebelumnya kita pentas di International Children Theatre Festival waktu bulan Desember 2022, terus tampil di pesta boneka di Yogyakarta. Sekarang baru di Bandung,” kata Riyanti.

Fajar, salah satu penonton, mengutarakan ketertarikannya untuk hadir ke Teater Bon Puppet karena penasaran dan ingin tahu pertunjukannya. Menurutnya, konsep yang diambil sangat dekat dengan keseharian.

“Kalau menurut saya jangan membiarkan barang yang seharusnya digunakan setiap hari buat bersih-bersih, jangan terlalu cepat dibiarkan sendiri. Soalnya kan barang-barang yang mati kayak sapu tadi dan yang lain punya jiwa,” pungkas Fajar.

M. RIDHO IMANULLOH

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’

Editor: R.SABILA FAZA RIANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *