Potret gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas), Jl. Tamansari No. 6-8 pada Jum’at, 06 Januari 2023. (Zinggan Alifatul Husni/JUMPAONLINE)
Potret gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas), Jl. Tamansari No. 6-8 pada Jum’at, 06 Januari 2023. (Zinggan Alifatul Husni/JUMPAONLINE)

 

Kampusiana, Jumpaonline – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan (Unpas) memilih melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil secara daring. Berdasarkan surat edaran nomor 406/Unpas.FKIP D/Q/XII/2022 perihal Informasi UAS Ganjil Tahun Akademik 2022/2023, pelaksanaan ujian ini akan menggunakan Computer Based Test (CBT). Dilaksanakan secara  terpusat oleh Panitia Ujian Fakultas pada 9 Januari sampai 28 Januari 2023, dan diawasi melalui Zoom meeting.

Darta, Wakil Dekan I FKIP Unpas menyebutkan, alasan utama UAS Ganjil dilaksanakan secara daring karena adanya perbedaan jadwal perkuliahan antara angkatan 2019 – 2021 dengan angkatan 2022. Mahasiswa FKIP Unpas angkatan 2019 – 2021 melaksanakan UAS pada 9 Januari sampai 21 Januari 2023, sedangkan pada tanggal tersebut angkatan 2022 masih melaksanakan perkuliahan. Selain itu, faktor lainnya adalah kurangnya ruangan untuk melaksanakan UAS.

“Kalau dibuat yang satu kuliah dan satu ujian dalam satu waktu, ruangannya tidak akan cukup. Dibuat online keuntungannya yang semester baru tidak terganggu perkuliahannya. Kalau disekaliguskan luring maka yang baru akan terganggu. Oleh karena itu, kita lakukan secara daring.,” ujar Darta.

Darta mengungkapkan bahwa walaupun UAS dilaksanakan secara daring, akan tetap diawasi menggunakan  Zoom meeting . Dia juga menambahkan, di CBT sudah tersedia online proctoring yang dapat mendeteksi kecurangan mahasiswa selama mengerjakan UAS.

“Kalau terdeteksi ada kecurangan  itu kembali ke dosennya, mau menolerir atau tidak. Misalkan kecurangannya banyak mungkin saja dosen itu punya kebijakan, ya nilainya gak maksimal karena dicurigai ada kecurangan,” jelas Darta.

Hasna Aghniya, mahasiswa prodi PGSD angkatan 2022 mengungkapkan, tidak masalah apabila UAS dilaksanakan secara daring. Namun,  ada beberapa hal yang dapat menghambat proses pelaksanaan UAS, seperti alat elektonik dan jaringan internet.

“Kasian juga kalau yang di rumahnya gak ada Wi-Fi, belum nanti zoomnya butuh banyak data. Ada yang bilang juga kalau ujian minimal harus dua device, satu zoom dan satu ujian,” ungkap Hasna.

 

ZINGGAN ALIFATUL HUSNI

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor : ULFA NURAENI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *