Potret Hasna Shofiyah Duta Pendidikan Jawa Barat pada Jumat, 24 Juni 2022 di Sekretariat LPM ‘Jumpa’, Bandung (Liri Lerianda/JUMPAONLINE)

Bismillah, qodarullah selempang tidak akan pernah salah pundak,” itulah salah satu kalimat yang diucapkan oleh Hasna Shofiyah, C.PS., C.MMI., C.PI., seorang mahasiswi Universitas Pasundan yang telah berhasil memenangkan first runner up Duta Pendidikan Jawa Barat, setelah lima tahun perwakilan Universitas Pasundan tidak pernah lolos dalam seleksinya.

Dia adalah seorang mahasiswi hebat dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang memiliki semangat tinggi untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Hasna menjadikan gelar Duta Pendidikan Jawa Barat sebagai jalannya untuk hal tersebut. Bisa disebut dia adalah salah satu seorang aktivis pendidikan yang tengah membangun pola pikir intelektual kepada masyarakat.

Hasna Shofiyah lahir pada Senin, 25 Februari 2002, memiliki hobi membaca buku pelajaran. Dia senang bereksperimen dengan materi-materi yang akan dibahas olehnya. Sehingga akan membuatnya lebih mencari tahu dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis. Hal tersebut juga membawanya pada idola dan cita-citanya.

Ketika dahulu dia sama sekali tidak punya idola untuk dijadikan role model, setelah memasuki perkuliahan dia menemukannya. Seseorang yang menjadi role model Hasna tak lain dan tak bukan yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Hasna melihat bahwa Nadiem ini menjadi sosok inspiratif, karena kepemimpinan serta wawasan yang luas mengenai pendidikan dan teknologinya membuatnya begitu terkagum-kagum. Sosok role model itu juga yang membuatnya memiliki cita-cita yang sangat diharapkannya hingga detik ini yaitu menjadi Menteri Pendidikan Indonesia.

Hasna dan Perjalanan Menuju Duta Pendidikan Jawa Barat

“Awalnya saya tidak bisa langsung masuk ke seleksi Duta Pendidikan Jawa Barat, saya banyak mengikuti kegiatan seperti lomba, olimpiade, dan mengasah skill di agensi lain,” ucap Hasna dengan begitu menggebu, saat menceritakan awal mula dia menjadi Duta Pendidikan Jawa Barat.

Sebelumnya dia juga bercerita, harus banyak belajar mengenai pendidikan, memoles bagaimana cara bicara dengan orang lain, serta banyak bertukar pikiran dengan orang lain agar menjadi kritis. Hal tersebut tidak instan dan langsung jadi, penuh proses yang begitu menantang serta perih.

Audisi menjadi Duta Pendidikan Jawa barat pun tidak kalah menantang dan penuh dengan jalan berbatu, membuatnya merasakan perih serta duka saat melewatinya. Dimulai dari karantina online serta offline yang berlangsung dari jam tujuh pagi hingga sebelas malam. Setiap hari memiliki kegiatan yang bernama ‘One Week Challenge’ di mana harus mengunggah penugasan, serta presentasi kelompok yang berisi orang-orang yang lebih darinya dan membuatnya merasa segan saat menjadi pembicara. Kemudian, kuliah dan rapat yang tidak bisa dia tinggalkan dan berakhir dengan memakai tiga laptop sekaligus agar tetap masuk dalam perkuliahan, rapat organisasi, serta karantina Putera-puteri Pendidikan Jawa Barat.

Walau jalan yang ditempuh Hasna begitu berat dan banyak pula pilunya, ada motivasi dari orang tuanya yang begitu kuat hingga membuatnya bertahan dalam melalui perjalanan panjang serta menyakitkan, untuk meraih first runner up Duta Pendidikan Jawa Barat.

“Saat itu karantina offline, saya bilang ke ibu begini ‘ibu mohon maaf, kalau Hasna belum bisa memberikan hasil yang terbaik. Saingannya pun sangat sulit, mulai dari dosen pascasarjana hingga doktor. Sedangkan Sophie masih seorang mahasiswa semester empat yang belum tahu apa-apa. Tidak apa-apa ya kalau juara 5 saja?”  ucap Hasna ketika itu, namun ibunya berkata lain. Ibunya mengatakan seperti ini kepada dia.

“Jangan juara 5 mba, juara 2 saja,” itu adalah ucapan yang diucapkan ibunya sebelum berangkat ke karantina offline. Saat pengumuman grand final tiba, dengan ketetapan Allah serta doa yang diucapkan oleh ibunya, Hasna menjadi first runner up Duta Pendidikan Jawa Barat. Saat itu dia merasakan rambut yang berada di kulitnya menegang dan air matanya mengalir ke pipinya, tak lupa senyum yang merekah tersemat di bibirnya. Di bangku penonton ibunya pun mengalirkan air mata bangga melihat Hasna menjadi first runner up Duta Pendidikan Jawa barat.

Hasna dan Tugasnya Menjadi Duta Pendidikan Jawa Barat

Coba satu hari saja kau jadi diriku, kau akan mengerti.

Salah satu penggalan lirik dari lagu Tukar Jiwa oleh Tulus yang menggambarkan tugas Hasna menjadi Duta Pendidikan Jawa Barat. Pada kenyataanya tugas yang diemban oleh Hasna tidak mudah, ada sepuluh penugasan yang harus dia lakukan dan itu terstruktur. Tugas yang dia lakukan contohnya, menjadi influencer, pembicara di radio ataupun televisi, penugasan di pendopo Jawa Barat, menjadi role model di Indonesia ataupun kancah Internasional.

Hasna juga memiliki tujuan saat menjadi Duta Pendidikan Jawa Barat, yaitu menjalankan advokasi Vosil Datok. Advokasi itu dilakukannya karena bisa menjurus jika dilakukannya dari awal. Dengan survei satu per satu wilayah dan mencari kekurangannya, lalu dari sana akan diberikan penyuluhan, bakti sosial, dan memberikan metode pembalajaran. Dari situ juga dapat membuat perpustakaan kecil atau rumah baca. Hasna juga ingin memperkenalkan buku digital karena menjadi pintar tidak perlu mahal. Dengan membuka gawai saja sudah bisa mengakses buku di mana saja dan kapan pun, ditambah anak sekolah dasar zaman sekarang sudah memilikinya.

Advokasi tersebut juga merupakan salah satu jalan Hasna untuk mewujudkan harapannya terhadap pendidikan di Indonesia. Dia berharap bahwa transparasi pendidikan di Indonesia itu tidak main-main dan kecurangan tidak terjadi lagi. Karena pada bulan Juni lalu terjadi lagi kecurangan dalam UTBK, ketua LTMPT mengungkap ada 200 orang peserta yang ketahuan memakai cara curang demi lolos masuk perguruan tinggi. Karena di sini bukan membicarakan  lolos dan tidak lolos tetapi mengenai pendidikan, yang di mana mudah memajukannya jika memiliki sikap jujur dan amanah. Lalu, membuat generasi bangsa menjadi melek teknologi serta literasi.

Dan harapannya yang paling utama adalah mengubah pola pikir mengenai pentingnya membaca, karena jika tidak ada niat atau kesadaran akan sulit untuk mengubah pendidikan Indonesia lebih maju. Karena dengan membaca dapat menumbuhkan analisis yang kritis mengenai suatu masalah dan menemukan jalan keluarnya.

“Yang membuat saya prihatin dan ingin mengubah pendidikan Indonesia itu pola pikir dan niat serta meningkatkan minat baca karena literasi indonesia sangat rendah,” pungkas Hasna.

SIFA AINI ALFIYYAH

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

 

Sumber:

Natalia Bulan, Ketua LTMPT Ungkap Ada 200 Peserta yang Ketahuan Curang di UTBK SBMPTN 2022, diakses pada 09 Juli 2022 pukul 17.42 WIB.

34 thoughts on “Hasna Shofiyah dan Mimpinya untuk Memajukan Pendidikan Indonesia”
  1. Hello there, simply became aware of your blog thru Google, and found that it is really informative. I’m gonna watch out for brussels. I will appreciate in the event you continue this in future. Many other folks will be benefited from your writing. Cheers!

  2. Good V I should definitely pronounce, impressed with your site. I had no trouble navigating through all tabs and related info ended up being truly easy to do to access. I recently found what I hoped for before you know it at all. Quite unusual. Is likely to appreciate it for those who add forums or something, site theme . a tones way for your client to communicate. Excellent task..

  3. Hi would you mind stating which blog platform you’re working with? I’m planning to start my own blog in the near future but I’m having a difficult time choosing between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design seems different then most blogs and I’m looking for something completely unique. P.S My apologies for getting off-topic but I had to ask!

  4. Incredible! This blog looks exactly like my old one! It’s on a entirely different topic but it has pretty much the same layout and design. Great choice of colors!

  5. It is appropriate time to make some plans for the future and it is time to be happy. I have read this post and if I could I want to suggest you few interesting things or suggestions. Perhaps you could write next articles referring to this article. I wish to read more things about it!

  6. I know this if off topic but I’m looking into starting my own blog and was wondering what all is required to get set up? I’m assuming having a blog like yours would cost a pretty penny? I’m not very internet savvy so I’m not 100% positive. Any tips or advice would be greatly appreciated. Thank you

  7. This design is steller! You certainly know how to keep a reader entertained. Between your wit and your videos, I was almost moved to start my own blog (well, almost…HaHa!) Fantastic job. I really enjoyed what you had to say, and more than that, how you presented it. Too cool!

  8. Thank you for any other great article. Where else may just anyone get that kind of information in such a perfect way of writing? I have a presentation next week, and I am at the look for such information.

  9. Do you mind if I quote a couple of your posts as long as I provide credit and sources back to your webpage? My blog site is in the very same area of interest as yours and my visitors would genuinely benefit from a lot of the information you present here. Please let me know if this alright with you. Regards!

  10. Hi! I know this is somewhat off-topic but I had to ask. Does running a well-established blog like yours take a lot of work? I’m completely new to operating a blog but I do write in my diary everyday. I’d like to start a blog so I can share my own experience and thoughts online. Please let me know if you have any suggestions or tips for new aspiring bloggers. Appreciate it!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *