Suasana kegiatan memperingati haul ke-5 Ahmad Taufik (Ate), pada Sabtu, 26 Maret 2022 di kafe Kaka Jalan Sultan Tirtayasa No. 49 Bandung. (Rizal Fauzan/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Garda kemerdekaan bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, memperingati haul ke-5 Ahmad Taufik (Ate), pendiri AJI Indonesia dan mantan wartawan Tempo dengan kegiatan yang bertajuk “Jalan Kemanusiaan Ate”. Kegiatan ini berlansung pada Sabtu, 26 Maret 2022 di kafe Kaka Jalan Sultan Tirtayasa No. 49 Bandung dan dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu Sasmito Madrim, Ketua AJI Indonesia, Fauzi Isman, pendiri Garda Kemerdekaan, dan Rana Akbari, anggota AJI Bandung.

Sasmito Madrim menceritakan bagaimana geliat Ate sebagai seorang jurnalis yang bernyali besar. Pernah menerbitkan Majalah Independen yang banyak menyorot perilaku pejabat teras pemerintahan Orde Baru bersama AJI, kemudian dipermasalahkan oleh pemerintah yang menyatakan penerbitan Majalah Independen merupakan penghinaan.

“Ia pernah menerbitkan Majalah Independen bersama kawan-kawan AJI, lalu ia dipenjara selama dua tahun tujuh bulan. Penahanan dilakukan karena Majalah Independen dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap pemerintah,” kata Sasmito.

Rana Akbari menambahkan, Ate berperan sangat signifikan dalam pendirian AJI Indonesia. Ia juga mengatakan, semangat independensi Ate sebagai seorang jurnalis harus ditularkan melalui kegiatan ini bagi kawan-kawan jurnalis pers mahasiswa.

“Tujuannya mendirikan AJI untuk memperjuangkan kemerdekaan pers dan hak atas informasi masyarakat yang saat itu sangat dikontrol oleh pemerintah Orde Baru. Bagi kawan-kawan pers mahasiswa yang hadir dalam kegiatan haul ini semoga semangat independensi bang Ate dapat ditularkan,” kata Rana.

Fauzi isman mengatakan, semangat sebagai seorang jurnalis patut dikenang selamanya. Ia juga menambahkan, jika jalan kemanusiaan Ate banyak disebarkan lewat dunia jurnalistik.

“Saya masih ingat ketika mengenal Ate di penjara lapas Cipinang ia masih aktif menulis, ia berani menulis dengan segala resiko walapun berada di dalam penjara, aku pikir Ate banyak menyebarkan jalan kemanusiaannya lewat dunia jurnalistik,” kata Fauzi.

RIZAL FAUZAN

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *