Potret Rizal, pemilik toko buku Edelweiss sedang berdiri menunggu pembeli datang di Bursa Buku Palasari, Jalan Palasari No.35, Kota Bandung pada Selasa, 25 Januari 2022. (Syifa Siti Sopiah/JUMPAONLINE)
Bandung, Jumpaonline – Pasar buku Palasari adalah pusat belanja buku yang terkenal di kota Bandung. Semenjak pandemi Covid – 19 masuk ke Indonesia, banyak sektor usaha yang terkena dampak, salah satunya pedagang buku di pasar Palasari.
Rizal, pemilik toko buku Edelweiss menyampaikan, penghasilan saat pandemi turun drastis akibat jarangnya pembeli. Tak hanya itu, ia juga sempat dilarang berjualan oleh keamanan Kecamatan Lengkong, karena ketika banyak pedagang yang berjualan bisa semakin menyebarkan penyakit.
“Penghasilan sebelum dan sesudah pandemi jauh turun drastis, pembeli juga sepi. Bahkan waktu awal pandemi kita sempat dilarang buka toko oleh keamanan Kecamatan Lengkong, tapi kita lawan saja kalau ada yang larang. Karena kita juga butuh uang untuk makan sehari-hari,” ujar Rizal.
Toko buku Edelweiss sendiri sudah buka sejak 2013. Menurut Rizal, semenjak sekolah dan kampus sudah diperbolehkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT), pasar buku Palasari sudah mulai didatangi beberapa pembeli.
“Iya sekarang anak sekolah dan mahasiswa sudah diperbolehkan PTMT, alhamdulilah mulai ada pembeli yang datang ke toko saya,” kata Rizal.
Sama hal dengan Agni, pemilik toko buku Rizky mengungkapkan, semenjak pandemi penghasilan ia jauh berbeda dari sebelum pandemi. Biasanya penghasilan toko buku nya per bulan bisa mencapai puluhan juta, sedangkan saat ini 1 juta saja susah. Semenjak PTMT, toko buku Rizky ini sudah mulai ramai kembali.
“Sebelum dan sesudah pandemi penghasilan saya jauh berbeda, sekarang saya bilang ke penerbit jangan kirim barang banyak-banyak. Cukup beberapa barang saja. Semenjak sekolah dan kampus diperbolehkan PTMT, toko saya sudah mulai ramai kembali,” ucap Agni.
Yoga, mahasiswa Universitas Islam Negeri Bandung mengungkapkan, ia sering berkunjung ke toko buku Palasari. Hal yang membuatnya memilih toko buku Palasari dengan toko buku lainnya karena harganya lebih murah.
“Saya dari SMP suka belanja di sini, toko buku Palasari harganya murah-murah, banyak diskon terus penjualnya ramah-ramah, kalau toko lain harganya sesuai retail,” pungkas Yoga.
SYIFA SITI SOPIAH
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas