Tangkapan Layar Learning Management System (LMS) FISIP Universitas Pasundan (Unpas)
Tangkapan Layar Learning Management System (LMS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) pada Jum’at, 21 Januari 2021. (Alisya Nur Fachrisa/JUMPAONLINE)

Kampusiana, Jumpaonline “Ada hal yang harus dibenahi dari pembelajaran dalam jaringan (daring) sekarang, salah satunya adalah susahnya mengakses situs pembelajaran yang disediakan oleh kampus. Contohnya yaitu ketika ujian sedang berlangsung, Learning Management System (LMS) sangat sulit untuk diakses,” ujar Chairul Rozi, mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial saat dihubungi via Whatsapp pada Jum’at, 21 Januari 2022.

Chairul menambahkan, selain masalah sulitnya mengakses situs LMS, ada lagi hambatan yang ditemuinya selama pembelajaran daring, yakni keterbatasan ruang dan waktu di kelas online yang mengakibatkan mahasiswa sulit dalam memahami materi-materi yang diberikan dosen.

“Dosen harus lebih peka tentang bagaimana caranya mengemas materi yang akan disampaikan, sehingga dengan waktu yang terbatas membuat mahasiswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang dipaparkan oleh dosen,” tuturnya.

Danti Nuracti Komarudin, mahasiswi jurusan Kesejahteraan Sosial, beranggapan sistem pembelajaran daring kemarin kurang begitu efektif, dari segi sistem pelayanan akademik, kurang responsif, dan dari segi sistem informasi tidak informatif.

“Ada mahasiswa yang tidak bisa mengakses portal akademik, padahal mereka sudah memenuhi kewajibannya dengan membayar Dana Penyelenggaraan Pendidikan (DPP). Ketika ingin bertanya mengenai keuangan, mereka pasti akan menanyakan ke pelayanan keuangan, tapi ketika sudah menghubungi responnya lama sekali,” ucapnya, saat dihubungi via Whatsapp pada Jum’at, 21 Januari 2022.

Umi Hani, dosen Kesehatan Masyarakat FISIP Unpas menandaskan, pembelajaran daring di FISIP sudah berjalan dengan baik secara sistem, hanya saja terkadang keseriusan dari mahasiswa kurang, karena pembelajaran daring membuat kita bisa mengakses kelas di mana saja, sehingga mengakibatkan fokus mahasiswa sering kali buyar selama kelas berlangsung. Ia juga mengimbuhkan ada beberapa kendala teknis di luar sistem, yaitu masalah kuota internet dan jaringan.

“Kendala yang selalu saya tangkap masih seputar komitmen kita bersama ketika kelas berlangsung dan masalah kuota internet dan jaringan. Mahasiswa harus lebih proaktif karena dosen sebetulnya hanya fasilitator saja. Mahasiswa harus lebih banyak membaca dan selalu update pengetahuan,” pungkasnya.

ALISYA NUR FACHRIZA

Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *