Lama Tak Terdengar, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Kini Terbentuk Kembali

Kampusiana, Jumpaonline – “Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Pasundan sudah dari tahun 2019 dibekukan. Hal itu terjadi karena kurangnya pembinaan dari fakultas dan persoalan saat Pemilihan Raya (Pemira). Sehingga fakultas memandang perlu untuk membekukan BEM sementara waktu, dengan rencana untuk melakukan investigasi, evaluasi, dan langkah-langkah strategis untuk pembenahan,” ujar Erick Ernawan Rachman, Staf Khusus Dekan Bidang Kemahasiswaan saat dihubungi melalui Whatsapp pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Erick menegaskan, saat BEM dibekukan, pihak fakultas melakukan proses investigasi, didapatkan beberapa hal yang menjadi persoalan. Salah satunya adalah pembinaan yang diterapkan oleh fakultas dan selama ini tidak ada pedoman kemahasiswaan tingkat fakultas.

“Aktivitas akademika, termasuk kemahasiswaan, merujuk pada statuta universitas dan pedoman kemahasiswaan universitas. Ternyata, ada kesenjangan dan kekosongan terkait dengan pedoman kemahasiswaan di fakultas. Selama ini, tidak ada pegangan untuk fakultas dalam melakukan langkah pembinaan terkait lembaga kemahasiswaan,” kata Erick.

Erick menambahkan, beberapa bulan lalu, FH sudah membuat pedoman kemahasiswaan dan telah ditetapkan oleh Dekan. Berdasarkan hal tersebut, fakultas mulai melakukan langkah-langkah pembenahan yang lebih konkrit.

“Pembenahan tersebut termasuk rangkaian Pemira yang dilaksanakan satu hari yang lalu dan alhamdulillah tahun ini pedoman sudah disahkan maka kita sudah siap melakukan aktivitas pembentukan BEM dan BPM,” jelas Erick.

Kevin Indra Atmaja, Komisoner KPUM Pemira mengungkapkan, kesiapan Pemira yang digelar pada 21 Oktober 2021 sudah terlaksana. Kevin pun berharap bahwa BEM dan BPM dapat kembali berjalan dan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa.

“Kesiapan ketika menggelar Pemira yaitu dalam hal aturan, fasilitas, dan penunjang acara. Saya berharap lembaga kemahasiswaan khususnya BEM dan BPM agar dapat kembali berjalan dan manfaatnya adalah sebagai pembelajaran terhadap mahasiswa yang ingin berorganisasi,” ucap Kevin.

Sementara itu, Wiena Septiany, mahasiswa jurusan Ilmu Hukum angkatan 2020 berharap, dengan kembali terbentuknya BEM FH, pihak terkait dapat memaksimalkan potensi mahasiswa dan bertanggung jawab kepada mahasiswa FH.

“Semoga dapat memberikan yang terbaik bagi para mahasiswa FH Unpas dan bertanggung jawab atas segala program yang dicanangkan. Saya harap, BEM tahun ini bisa merangkul semua mahasiswa FH menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif, dan inovatif,” pungkas Wiena.

HANA SAHIRA NAZWA & ULFA NURAENI