Tangkapan layar Eddy Jusuf, Rektor Universitas Pasundan saat menyampaikan sambutan dalam acara Sidang Senat Terbuka Unpas pada Sabtu, 14 November 2020 di Hotel Aryadatura, Bandung. (Zulfa Ajda/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Pandemi Covid masih menjadi bayang-bayang ketakutan, sehingga berdampak pada acara Sidang Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis Universitas Pasundan (Unpas)  ke-60 serta Wisuda Sarjana, Magister, dan Doktor tahun akademik 2019/2020 yang harus digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah 558 wisudawan kali ini mengikuti serangkaian prosesi wisuda secara daring melalui aplikasi Zoom pada Sabtu, 14 November 2020.

Rektor Unpas, Eddy Jusuf menjelaskan, Covid-19 menjadi momentum normal baru yang belum pernah dibayangkan sebelumnya, mengubah segala hal dan aktivitas yang biasanya bertatap muka, kali ini dilakukan melalui mediasi teknologi, termasuk prosesi wisuda tahun ini.

Walau begitu, tutur Eddy, gelaran wisuda kali ini menjadi monumental, serta tidak mengurangi kekhidmatan dan upaya para wisudawan untuk survive berkontribusi dalam perubahan.

“Untuk itu saya menuntut lulusan Unpas dapat beradaptasi, responsif, lincah, agar tetap survive berkontribusi pada perubahan,” Jelas Eddy.

Sedangkan, Novitasari Manurung, wisudawan prodi Pendidikan Matematika menyampaikan, kesan berbeda yang dirasakannya, ada momen pembeda dari wisuda tahun sebelumnya meskipun harus diikuti secara virtual.

“Menjadi momen langka, biasanya penyematan itu dilakukan oleh rektor, tahun ini penyematan dilakukan sama orang tua, itu berkesan, tapi sedih juga gak bisa merasakan langsung bersama teman-teman.” ucap Novitasari saat dihubungi via WhatsApp.

 

ZULFA AJDA K

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *