Potret para pengunjung “Bandung Artist’s Book Exhibition” sedang membaca catatan para seniman, pada Minggu, 29 Mei 2022 di galeri Thee Huis, Bandung. (Dinda Amalia/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Pameran seni bertajuk “Bandung Artist’s Book Exhibition” di galeri Thee Huis, Taman Budaya, Bandung membawa tema ‘buku’ yang berisi catatan proses berkarya para seniman. Pameran digelar dari tanggal 20 sampai 30 Mei 2022 untuk memperingati bulan menggambar nasional yang jatuh pada 2 Mei, diikuti oleh seniman dari Bandung, Yogyakarta, Sidoarjo, Jakarta, Surabaya, Batam hingga kota luar Jawa lainnya, seperti Dipo Andy dan Arnis Muhammad.

Sandy Tisa, salah satu penggagas pameran mengatakan, komunitas drawing class mengusung catatan buku para seniman, karena buku mencakup banyak hal selain gambar dan mengantarkan menuju tema besarnya yaitu “Bandung Artist’s Book”.

“Kita di sini berdiskusi bikin sebuah pameran drawing dan di bulan Mei ini merupakan hari menggambar nasional. Akhirnya pameran itu mengusung buku karena dekat sama drawing. Lalu, menentukan tema besar pameran ini adalah Bandung artist book, tapi cakupannya itu nasional,” ujar Sandy.

Sandy menambahkan, pameran seni kali ini menonjolkan proses berkarya dari para seniman yang berisi konsep, tekstual, serta sketsa yang mereka cantumkan di buku pribadinya. Dari catatan itu, diharapkan bisa menjadi contoh untuk para seniman muda untuk melihat proses menciptakan sebuah karya seni.

“Di sini mereka memperlihatkan dapurnya yaitu proses berkaya itu, sebetulnya bisa dicontoh juga untuk seniman muda lainnya untuk membuat sebuah karya besar, tentunya pasti ada catatan yang ditorehkan dibukunya,” jelas Sandy.

Desi Rui, salah satu pengunjung pameran menuturkan, hal yang menarik perhatiannya dari pameran ini adalah konsepnya yang membawa jurnal seni. Bagaimana seniman itu berproses lalu melahirkan sebuah karya, menjadi magnet untuk mengunjungi pameran ini. Desi menambahkan, melalui pameran seni ini juga menumbuhkan rasa keinginannya untuk terjun lagi dalam seni.

“Pertama karena judulnya tentang art jurnal. Proses bagaimana seniman membuat karya itu yang menarik, karena saya sendiri lulusan seni rupa tetapi tidak bekerja di bidang seni rupa ingin menumbuhkan kembali keinginan berkesenian,” pungkas Desi.

 

SIFA AINI ALFIYYAH & DINDA AMALIA

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *