Bandung, Jumpaonline– Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Dago Barat Resik Hejo (Dabaresih) Kelurahan Dago Kecamatan Coblong RT 08 RW 05, menyediakan fasilitas pengolahan sampah melalui program Bata Terawang, Lorong Sesa Dapur (Loseda), Drum Komposter, dan Wadah Sisa Makanan (Wasima). Program ini sudah bergerak sejak Juli tahun 2020 pada masa awal pandemi sebab melihat tidak terkelolanya sampah dalam lingkungan masyarakat.
Agus Sukaryat, Ketua KSM Dabaresih, mengatakan hadirnya Dabaresih sebagai bentuk pengelolaan lingkungan, diawali dengan program edukasi, sosialisasi, mengolah lalu memanfaatkan penggunaan sampah. Hal tersebut disosialisasikan melalui gerakan Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) dengan adanya Kawasan Bebas Sampah (KBS) kepada warga setempat.
“Kita juga konsisten untuk mengolah sampah organik dan sampah anorganik, kemudian berkolaborasi dengan akademisi, komunitas yang juga menguatkan kita untuk terus bergerak sampai sekarang,” jelas Agus.
Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan Dabaresih dijaring secara nasional dengan Program Kampung Iklim (Proklim), mulai dari pengelolaan sampah dengan memanfaatkan buruan Sehat, Alami, dan Ekonomis (SAE) seperti urban learning. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sampah organik sebagai kompos untuk membuat media tanam seperti tanaman obat, dan sayuran. Disamping itu ia pun menyampaikan adanya fasilitas baru untuk pemberdayaan ikan melalui program Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber).
“Kegiatan yang sudah kita lakukan mulai dari pengolahan sampah organik kita buat media tanam,” tambahnya.
Oneng, warga setempat, mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ia menyampaikan, dengan adanya pemilahan sampah yang ditampung terlebih dahulu disetiap rumah warga lalu setelahnya akan diambil oleh pihak pengelola sampah membuat lingkungan sekitar menjadi terjaga.
“Jadi tidak berceceran, bisa mengurangi sampah yang ada dirumah,” ujarnya.
SITI ROHMAH MUTIA
Calon Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas
Editor : ADINDA MALIKA
