Potret lapak buku yang dibuka oleh Ruang Studi Alternatif di acara “Ordo Akhir Pekan” pada Minggu, 14 Mei 2023 (Rizki Anugrah Kusumah/JUMPAONLINE)

Bandung, Jumpaonline – Ruang Studi Alternatif membuka lapak buku di acara kolektif gigs bertajuk “Ordo Akhir Pekan”. Acara tersebut diinisiasi oleh Gedor Kolektif di Makmur Bahagia, Jalan Gudang Selatan, pada Minggu, 14 Mei 2023. 

Ferizal Fadhil, ketua pelaksana Gedor Kolektif, mengatakan, bahwa lapak buku penting adanya untuk mencari ilmu. Selain itu, buku adalah cara untuk mengkritik atau beraspirasi layaknya musik.

“Ini masalah edukasi. Buat temen-temen yang ingin mencari ilmu yang ada di lapak, mereka bisa mencari tahu sendiri. Buku adalah bentuk dari aspirasi atau kritik, dan bisa disandingkan dengan musik,” ucapnya.

Andi, salah satu audiens acara tersebut cukup menikmati lapak buku yang ada. Ia menggunakan waktu menunggu dengan membaca bahan bacaan yang ada di lapak tersebut. Meski tempat tersebut bukan tempat yang cocok untuk membaca, baginya penting untuk ada lapak buku di acara seperti itu.

“Tadi baca yang itu tuh (Bara Indonesia zine). Saya menikmati, tapi suasananya kurang. Menarik sih ada lapak buku di acara seperti ini. Sambil menunggu mc atau lineup selanjutnya bisa baca dulu daripada diem. ” ujarnya. 

Angga, pengelola lapak buku mengatakan bahwa lapak tersebut awalnya adalah pameran zine yang diisi oleh Antinovel, Ruang Studi Alternatif, dan Bara Indonesia. Meski begitu, Angga mengisi bagian lapak yang kosong dengan buku-buku agar audiens dapat membaca buku kala beristirahat.

“Konsep awalnya tuh ingin mengenalkan karya teman-teman melalui pameran zine. Karena eksemplarnya cuman sedikit ya diisi buku biar nggak terlalu kosong. Kalau audiens mau ngisi waktu break-nya dengan baca-baca, kenapa nggak?” jelasnya.

 

RIZKI ANUGRAH KUSUMA

Anggota Muda LPM ‘Jumpa’ Unpas

Editor: ALISYA NUR FACHRIZA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *